Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadin dukung Freeport-Newmont tuntut pemerintah ke arbitrase

Kadin dukung Freeport-Newmont tuntut pemerintah ke arbitrase Konpers Freeport. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Perusahaan tambang raksasa beroperasi di Indonesia, misalnya PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara keberatan dengan kebijakan ekspor mineral terbaru. Salah satu aturan rencananya bakal diperkarakan terutama penerapan bea keluar progresif. Pembebanan pajak ekspor itu disebut untuk merangsang pengusaha membangun smelter pengolahan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur menilai dua perusahaan itu berhak mengadukan penerapan bea keluar itu ke lembaga arbitrase internasional. Bahkan, pengusaha nasional yang kebanyakan memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) bersiap mendukung dengan memperkarakan kebijakan ini di pengadilan dalam negeri.

"Pemegang KK silakan kalau mau mengajukan arbitrase. Kadin mendukung, artinya kan bisa digugat lewat arbitrase, karena dalam KK tidak dikenal bea keluar. Kebijakan ini bagi IUP juga ketinggian," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (27/1).

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pernyataan resmi dua perusahaan berinduk di Amerika Serikat itu, akan dilakukan negosiasi dan kalau perlu langkah hukum untuk menolak penerapan bea keluar. Alasannya, Freeport dan Newmont merupakan pemegang Kontrak Karya (KK). Dalam perjanjian KK, tidak boleh ada beban pajak selain yang sudah disepakati.

"KK ini secara eksplisit menetapkan jenis dan tingkat pajak, retribusi, serta kewajiban PT NNT untuk membayar semua kewajiban pajak," ujar Newmont Senior Vice President Indonesia, Blake Rhodes.

Natsir menuturkan, selain melanggar hak KK, langkah pemerintah hanya mengizinkan ekspor minimal mineral diolah dalam bentuk konsentrat merupakan pembunuhan industri nasional. Sistem bea keluar ini diyakininya justru akan berdampak buruk terhadap industri.

"Kalau pemerintah tetapkan BK progresif, ini penambang tutup usahanya progresif juga," cetusnya.

Pengusaha menuding bea keluar progresif per komoditas hingga 2017 ini hanyalah cara pemerintah menambal potensi penurunan penerimaan negara dari ekspor tambang. Kementerian Keuangan sebelumnya sudah menghitung, potensi devisa yang hilang seiring pelarangan ekspor bahan mentah per 12 Januari lalu mencapai USD 5 miliar.

"Kalau benar begitu, berarti Kementerian Keuangan tidak inovatif," kata Natsir.

Pekan lalu, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan bea keluar hanyalah instrumen terakhir untuk pelaksanaan hilirisasi. Dia menilai penolakan perusahaan tidak berdasar, kecuali memang ada uji materi terhadap UU Nomor 4/2009 dan PP Nomor 1/2014 yang mengatur soal larangan ekspor mineral mentah (ore).

"Pokoknya pemerintah tetap berpegang pada PP dan peraturan terkait termasuk Peraturan Menteri Keuangan. Maka bea keluar tetap akan dilaksanakan," ujar Bambang. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

Baca Selengkapnya
Barang Impor China Bakal Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Kadin Beri Respons Begini
Barang Impor China Bakal Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Kadin Beri Respons Begini

Tarif bea masuk sebagai jalan keluar untuk perlindungan atas barang-barang yang deras masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ramai-Ramai Terjun ke Bisnis Smelter, Apa Untung dan Ruginya?
Konglomerat Indonesia Ramai-Ramai Terjun ke Bisnis Smelter, Apa Untung dan Ruginya?

Program hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.

Baca Selengkapnya
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah

Hal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten dan Ketua Kadin Cari Solusi agar Produk UMKM Tembus Pasar Ekspor dan Buka Lapangan Kerja
Menkop Teten dan Ketua Kadin Cari Solusi agar Produk UMKM Tembus Pasar Ekspor dan Buka Lapangan Kerja

Ada beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.

Baca Selengkapnya
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor

Masuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Freeport Bangun Smelter di Papua
Pemerintah Minta Freeport Bangun Smelter di Papua

Pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Versi Munaslub
Industri Tekstil Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Versi Munaslub

Industri tekstil membutuhkan langkah inovatif agar bisa bangkit dari keterpurukan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya