Kadin prediksi BI Rate bisa turun 25 bps lagi hingga akhir tahun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 25 basis poin, dari 7,25 persen menjadi 7 persen. Sedangkan, lending facility 7,5 persen dan deposit facility 5 persen. Penurunan ini pun disambut baik oleh para pengusaha.
"Kita melihat peluang (suku bunga) turun lagi masih ada. Dunia usaha berharap masih turun lagi," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani di JW Marriott Hotel, Jakarta, Selasa (23/2).
Meski begitu, Rosan tidak bisa menerka berapa angka penurun suku bunga. Namun, jika inflasi di 2016 stabil, maka suku bunga bisa turun sebanyak 0,25 basis poin lagi.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
"Kalau kita bisa mempertahankan inflasi seperti sekarang di level 4 persen maka masih bisa turun lagi 0,25 basis poin. Jadi 0,25 ditambah 0,25 persen jadi 0,5 persen sampai akhir tahun ini," pungkasnya.
Dia menambahkan penurunan suku bunga membawa pengaruh besar di dunia usaha. Bahkan, dia meyakini masih ada peluang suku bunga akan turun lagi.
"Kita harapkan suku bunga acuan turun, ya suku bunga landingnya juga harus segera turun di perbankan. Kalau tidak percuma saja," tuturnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen. Keputusan ini merupakan tindak lanjut kebijakan yang telah diambil sebelumnya, yakni penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM).
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, penyesuaian kebijakan yang dilakukan otoritas dengan menurunkan suku bunga acuan dan GWM sejalan dengan kondisi ekonomi dalam negeri.
"Penyesuaian kebijakan yang dilakukan dan BI Rate yang diturunkan dan GWM disesuaikan kita melihat prospek ekonomi 2016 dikisaran 5,2 sampai 5,6 persen," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Kamis (18/2).
Tidak hanya itu, Agus mengatakan bank sentral memandang capaian inflasi pada tahun 2016 sesuai dengan target BI sebesar 4 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaTigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca Selengkapnya