Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadin puji Jokowi lebih royal belanja infrastruktur dibanding SBY

Kadin puji Jokowi lebih royal belanja infrastruktur dibanding SBY Presiden SBY gelar silaturahmi dengan pengurus Kadin. ©Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat ini tengah gencar menggarap proyek infrastruktur. Pengusaha menilai belanja infrastruktur pemerintah Joko Widodo lebih besar dibanding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"2014 itu kan zamannya SBY, itu lebih sedikit. Kalau tidak salah ada (saat ini) penaikan sekitar 20 persen. Jadi alokasi infra di dalam APBN kita meningkat," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto di Indonesia Infrastructure Week, JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/11).

Dia mengatakan, nilai investasi di sektor infrastruktur untuk 2015 mencapai kisaran USD 75 miliar, gabungan antara swasta dan pemerintah. "USD 52 miliar swastanya, yang pemerintah USD 23 miliar. Di swasta 43 proyek. (Proyek) Variatif, pelabuhan, jalan tol, waduk, jalan kereta api. Total USD 52 miliar plus USD 23 miliar," kata Suryo.

Suryo memproyeksi nilai kebutuhan investasi di sektor infrastruktur berada di kisaran USD 500 miliar untuk empat tahun mendatang. Di mana sebesar 40 persen dari proyek-proyek tersebut merupakan proyek pemerintah.

"Jadi sekitar USD 200 miliar itu diharapkan dari pemerintah yang USD 300 miliar dari swasta. Kira-kira hampir sekitar itu," imbuh Suryo.

Sementara itu, dari sisi sektor infrastruktur yang menarik masih seputar jalan tol, pelabuhan, dan pembangkit listrik. Bagi swasta, sektor-sektor itu dinilai cepat dalam hal pengembalian modal.

"Saya kira juga itu menjadi prioritas yang masih dipilih. Jadi kalau swasta itu dia kan gak mau yang jangka panjang, yang tingkat pengembaliannya lebih dari 10 tahun itu pemerintahlah, urusannya pemerintah. Kalau kayak waduk itu pemerintah lah," tutup Suryo.

Selain itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menambahkan kebutuhan infrastruktur tidak ada habisnya dan terus berkembang. Meningkatnya kebutuhan infrastruktur seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah penduduk suatu negara.

JK bercerita di era pendudukan Hindia-Belanda, Jalan Raya Pos yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels merupakan infrastruktur terbaik pernah dibangun di Indonesia. Jalan yang panjangnya sekitar 1000 km, terbentang sepanjang utara Pulau Jawa, menjadi penghubung Anyer hingga Panarukan. Pada tiap-tiap 4,5 km didirikan pos sebagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat.

"Dulu zaman Daendels, infrastruktur hebat, Anyer-Panarukan itukah yang terbaik, aset terbaik. Setelah itu ingin jalan lebih banyak lagi. Dari jalan tanah ingin jalan batu. Jalan batu ingin jalan aspal. Dari jalan aspal jadi jalan hotmix. Tidak ada habisnya. Dari jalan raya biasa ingin high way. Dari dua jalur sekarang minta 6 jalur, besok minta 8 jalur. Musti begitu terus bangsa ini," papar JK.

Tidak hanya dari sisi infrastruktur jalan, infrastruktur telekomunikasi pun mengalami perkembangan. JK mengatakan, infrastruktur penghubung tidak hanya jalan, melainkan juga akses komunikasi.

"Begitu juga telekomunikasi. Dulu orang puas dgn telegram. Timbul telex. Habis telex timbul fax. Habis itu timbul email. Besok apa lagi? Kita tidak tahu. Teknologi yang menentukannya," ujar JK.

JK pun menggambarkan perkembangan teknologi dan infrastruktur telekomunikasi. Beberapa tahun lalu, masyarakat puas dengan berkomunikasi melalui warung telekomunikasi (wartel), kini teknologi telekomunikasi sudah berkembang dan menjadikan wartel ketinggalan zaman.

"Kita puas dulu telepon di wartel sekarang semua HP makin murah. Dulu berteriak sekarang apa-apa protes ke telkom. Dulu cukup puas seperti 3G, sekarang minta 4G lebih cepat hanya beda sekian detik sudah marah itu kan. Ini kan cukup tinggi infrastructure is unlimited kebutuhannya," ungkap JK. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akhirnya Buka-Bukaan Alasan Getolnya Pembangunan Infrastruktur
Jokowi Akhirnya Buka-Bukaan Alasan Getolnya Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.

Baca Selengkapnya
Daftar Megaproyek Infrastruktur Peninggalan Jokowi Selama 10 Tahun
Daftar Megaproyek Infrastruktur Peninggalan Jokowi Selama 10 Tahun

Menariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya
Daya Saing Infrastruktur RI Naik ke Peringkat 51, Jokowi: Kita Masih Perlu Kerja Keras
Daya Saing Infrastruktur RI Naik ke Peringkat 51, Jokowi: Kita Masih Perlu Kerja Keras

Pembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siapkan Rp15 Triliun untuk Pembangunan Jalan Rusak di Tahun 2024
Jokowi Siapkan Rp15 Triliun untuk Pembangunan Jalan Rusak di Tahun 2024

Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Jokowi Bangun 366.000 Km Jalan Desa dan 2.700 Km Jalan Tol
10 Tahun Jokowi Bangun 366.000 Km Jalan Desa dan 2.700 Km Jalan Tol

Jokowi pun merincikan telah membangun 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, dan 6.000 km jalan nasional.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun

Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Selesaikan 158 Proyek Strategis Nasional dalam 8 Tahun
Pemerintah Selesaikan 158 Proyek Strategis Nasional dalam 8 Tahun

Butuh waktu 8 tahun untuk pemerintah menyelesaikan 158 Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Hingga April 2024, Pemerintah Gelontorkan Rp4,8 Triliun untuk Bangun IKN
Hingga April 2024, Pemerintah Gelontorkan Rp4,8 Triliun untuk Bangun IKN

Dalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN

Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin IKN Kebanjiran Investor Usai Proyek Tol dan Bandara Rampung
Jokowi Yakin IKN Kebanjiran Investor Usai Proyek Tol dan Bandara Rampung

Pemerintah terus mendorong investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Banggakan Bangun 2.433 Km Jalan Tol dalam 10 Tahun: Dulu 40 Tahun Hanya Bangun 780 Km
Jokowi Banggakan Bangun 2.433 Km Jalan Tol dalam 10 Tahun: Dulu 40 Tahun Hanya Bangun 780 Km

Kendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer.

Baca Selengkapnya