Kadin sebut penggunaan blockchain beri banyak kemudahan
Merdeka.com - Kadin bidang logistik dan pengelolaan rantai pasokan bekerja sama dengan Olifen Global Indonesia menyelenggarakan Blockchain Applications and Economic Forum 2018. Acara ini mengangkat tema Business Use Cases For Blockchain Technology To Drive Adoptability yang diselenggarakan.
Acara ini upaya Kadin mengedukasi para pelaku usaha terkait potensi penggunaan teknologi blockchain di Indonesia sebagai teknologi masa depan dengan sistem kerja yang transparan, dan efisien. Blockchain sebagai teknologi dapat diadaptasi dan diterapkan dalam proses bisnis di berbagai sektor.
Anggota Kadin Rudyan Kopot mengatakan, penggunaan tehnologi blockchain dalam industri dapat memberi banyak kemudahan. Meski demikian, selama ini sistem blockchain masih jarang digunakan untuk sektor industri.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Apa fungsi utama Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Bagaimana Blockchain bekerja di sistem keuangan? Blockchain bekerja di dalam sistem keuangan dengan cara mencatat transaksi keuangan dalam blok data yang terhubung secara terus-menerus.
-
Mengapa Mendag mendorong kolaborasi di sektor Kripto? “Tujuannya, agar Perdagangan Aset Kripto dapat berjalan lebih konstruktif dan efektif,“ imbuhnya.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi pelaku bisnis? Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif; ketentuan asal barang (rules of origin); hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs); prosedur impor, ekspor, dan perbatasan; serta informasi lainya.
"Lebih efisien, lebih secure, segala macam. Kita baru belajar, belum tahu. Kan baru ikut acaranya. Ini sebagai sistem suatu learning yang menurut saya adalah sesuatu yang baru, di berbagai negara juga sudah terjadi," ujar Rudyan di Shangrila, Jakarta, Senin (8/10).
Rudyan mengatakan, perkembangan penggunaan blockchain sudah semakin cepat di berbagai negara. Salah satu negara yang dianggap berhasil melakukan blockchain ini adalah Singapura. Sementara di Indonesia masih sedikit akibat belum ada aturan yang mendukung.
"Di bagian negara ada yang menerapkan juga, ada Inggris, ada Korea, ada di Amerika juga sudah. Ada pemerintahnya yang sudah nerima. Ada Singapura dan juga Thailand, kan kita harus belajar juga, tapi kan ini BI dan OJK lah yang nanti menentukan itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudyan mengatakan, seluruh industri dapat menerapkan penggunaan tehnologi blockchain ini. Pihaknya pun menanti Bank Indonesia dan OJK menerbitkan aturan yang dapat mendukung penerapan blockchain.
Sebagai informasi, dalam forum ini Kadin mengundang para pembicara dari dalam dan luar negeri diantaranya ilmuwan Blockchain, Blockchain Enthusiast yaitu para pengusaha yang telah menggunakan Blockchain dari berbagai sektor, para pemangku kebijakan, pelaksana lapangan, dan instansi pemerintah.
Melalui acara ini, pembicara dan para peserta akan berbagi pengetahuan dan pengalaman secara mendalam terkait potensi teknologi blockchain guna mentransformasi dan meningkatkan kinerja perusahaan di berbagai sektor usaha.
Adapun rangkaian acara dalam pelaksanaan Blockchain Applications and Economic Forum 2018 antara lain, workshop untuk umum yang dilaksanakan pada 8 dan 10 Oktober, workshop untuk media diadakan pada 8 Oktober serta Seminar yang dibuka untuk umum pada 9 Oktober.
Terdapat banyak narasumber yang akan terlibat dalam seminar di antaranya Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Supply Chain Rico Rustombi, Advisor Asosiasi Blockchain Amerika Serikat Alex Linenko, Senior Executive Analyst Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Robert Akyuwen, National Technology Officer Microsoft Tony Seno Hartono, dari IBM Indonesia Andre Jenie dan pembicara lainnya mulai dari perbankan dan finansial.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peluang karir di industri blockchain tidak terpatok hanya dalam sektor IT (developer saja), tetapi tetap membutuhkan sektor lain.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah meluncurkan cetak biru (blue print) kota cerdas Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaKadin Indonesia akan terus memperkuat posisi sebagai organisasi bisnis yang inklusif dan kolaboratif.
Baca SelengkapnyaTransaksi kripto mudah dilacak karena ada jejak digital yang tidak bisa dihapus.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaKadin Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-55 hari ini.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan mendapatkan kepercayaan dunia, khususnya pada saat Indonesia ingin mengembangkan dan memacu perekonomian.
Baca SelengkapnyaAnin bertekad merangkul seluruh elemen dunia usaha demi sukseskan program pemerintah.
Baca SelengkapnyaPeserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023 tampak antusiasmengikuti rangkaian konferensi hari ke-2.
Baca Selengkapnya