Kadin sesalkan untung produk Indonesia banyak 'dicuri' negara lain
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang UMKM, koperasi dan industri kreatif, Sandiaga Uno, menyayangkan banyak produk olahan Indonesia yang dimanfaatkan oleh negara lain. Padahal, produk-produk tersebut sangat bernilai tinggi dan berkelas dunia.
"Produk Tas dan Alas kaki maupun yang berkaitan dengan fesyen. Itu high value good chain. Kerangkanya dibuat di sini tapi difinishing touchnya di negara lain. Itu berkelas dan produksinya ada di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Bali," ujar Sandiaga di Senayan, Jakarta, Kamis (28/1).
Padahal, kata Sandiaga, produk-produk ini akan menghasilkan keuntungan mencapai 7 kali lipat. Sayangnya, keuntungan tersebut kini sudah diraup oleh negara lain.
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Produk apa yang paling dicari di Sumatera dan Jawa? Dimulai dari ujung Barat Indonesia, berbagai produk Fashion seperti Celana Perempuan, dan Batik menjadi ragam produk lokal yang paling banyak dibeli masyarakat seiring pesatnya perkembangan tren fashion di dua pulau ini.
-
Apa yang diproduksi UMKM Bojonegoro milik Susi dan Pasi? Kini, usaha yang diberi merek Madju Roso itu sudah memiliki 20 macam produk.
-
Apa yang diproduksi UMKM Walidayna? Beberapa produk yang sudah dihasilkan UMKM ini di antaranya biskuit dari daun kelor, minuman segar, selai, hingga agar-agar yang terbuat dari buah mangrove. Rasanya pun enak dan tentunya menyegarkan.
-
Apa produk Ultra Jaya? Siapa yang tak tahu dengan produk susu Ultra Milk, minuman sari buah Buavita hingga Teh Kotak. Produk-produk tersebut merupakan buatan dari satu perusahaan yang sama. Bahkan pemilik perusahaannya merupakan orang kaya atau crazy rich asal Indonesia.
"Negara Italia dan Perancis yang memanfaatkan potensi itu. 75-80 persen komposisi dalam negeri, tapi nuansa Eropa. Tujuh kali lipat keuntungannya. Di sini dijual USD 10, di sana setelah finishing touch harganya USD 70. Nilai tambahnya USD 60. Tapi itu belum dimasukin ke sistem ekonomi kita dan tidak bayar pajak," ucapnya.
Oleh karena itu dia meminta pemerintah untuk menyelesaikan 'PR' besar tersebut. Sebab, jika tidak diselesaikan, maka potensi UMKM Indonesia untuk naik kelas akan terus terhambat.
"Pemerintah harus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Pasarnya di sini kok. Orang Perancis dan Italia akan relokasi pabrik karena sangat murah dikerjakan di sini karena kompetitif. Kalau iklim usaha tidak kompetitif. Teknologi dan logistik sudah memungkinkan," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Uno berkesempatan mencoba gado-gado di negeri matador bersama dengan para diaspora.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Baca SelengkapnyaSejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berbicara mengenai startegi agar produk UMKM bersaing di tengah gempuran online shop
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari kasus pungli petugas Imigrasi kepada turis asing di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun mencontohkan Bali sebagai destinasi yang telah menjadi pilihan utama.
Baca SelengkapnyaDia mengajak para pelaku UMKM untuk tetap terus menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca Selengkapnya