Kado Jokowi di awal tahun, harga BBM turun?
Merdeka.com - Belum lepas dari ingatan kita, saat baru menjabat satu bulan sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengejutkan dengan kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Alasan yang dipakai, terlalu besar anggaran untuk subsidi BBM yang terbuang sia-sia, keuangan negara menjadi tidak sehat.
Akhirnya, pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 2.000 per liter. Kebijakan ini dikritik karena dilakukan di tengah anjloknya harga minyak dunia.
Rupanya pemerintahan Jokowi-JK punya cara merebut kembali hati rakyat. Pemerintah mengirim sinyal bakal kembali menurunkan harga BBM bersubsidi sebagai kado tahun baru 2015.
-
Kapan aturan baru BBM Subsidi mulai berlaku? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pelaksanaan aturan ini berlaku mulai 1 Oktober 2024 setelah disosialisasikan pada September 2024.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan subsidi BBM Soeharto dimulai? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM,“ demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan, pemerintah sudah menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2015. Keputusan ini setelah adanya perubahan kebijakan dalam pemberian subsidi BBM.
"Pokoknya masyarakat beli BBM akan dengan harga baru di 1 Januari, pokoknya nanti liat dulu," ucap Sofyan di Kantornya, Jakarta, Senin (29/12).
Dia tidak banyak memberikan keterangan detail. Dia hanya menyatakan bahwa perubahan harga BBM menyesuaikan kondisi harga minyak dunia.
"Pokoknya kita lihat harga pasar hari ini, kebijakan ini tidak lagi menyandera APBN. Tidak perlu lagi ada APBN-P karena perubahan asumsi dan lain lain. Harga BBM yang mana pokoknya pemerintah sekarang atur premium, solar dan minyak tanah. Nanti yang akan berubah lihat saja ya," katanya.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardodjo mengapresiasi rencana pemerintah. "Kita sambut baik pemerintah mengkaji kemungkinan untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih struktural BBM bersubsidi," ucap Agus Marto.
Pemerintah memang belum memberikan keterangan tegas soal harga baru BBM bersubsidi. Namun beberapa kali melontarkan sinyal penurunan harga. Merdeka.com mencatatnya, berikut paparannya.
Doakan saja harga turun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memberi sinyal pemerintah bakal menurunkan harga BBM bersubsidi pada 1 Januari 2015. Penurunan harga menyusul berubahnya mekanisme pemberian subsidi BBM yaitu menggunakan mekanisme subsidi tetap.
Ketika ditanya wartawan, Sofyan tidak membantah kemungkinan turunnya harga BBM bersubsidi. "Doain saja ya harga BBM akan lebih rendah," ucap Sofyan di Kantornya, Jakarta, Senin (29/12).
Pengumuman kebijakan baru ini akan dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan. Pemerintah masih mencari harga yang pas untuk BBM subsidi.
"Besok akan kita bicarakan lebih lanjut. Pokoknya kebijakan itu akan dibicarakan sebelum akhir tahun," katanya.
Mungkin saja harga BBM turun
Tidak hanya Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang memberi isyarat penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pun melakukan hal serupa.
Penurunan harga BBM bersubsidi mungkin dilakukan, apalagi pemerintah hanya menargetkan inflasi tahun depan sangat rendah yaitu hanya 5 persen. Jika harga BBM subsidi tetap tinggi maka target inflasi tidak akan tercapai.
"Ya mungkin saja (turun), kenapa enggak. Tergantung harga keekonomian tadi kan," tutupnya singkat.
Pengaruh perubahan mekanisme subsidi BBM
Wacana ini muncul menyusul perubahan mekanisme pemberian subsidi BBM dari semula subsidi harga menjadi subsidi tetap.
Pemerintah telah melakukan kajian terkait pemberian subsidi BBM. Dari hasil kajian tersebut, pemerintah sepakat untuk menerapkan subsidi tetap atau fixed subsidy tahun depan.
Jika skema ini diterapkan, otomatis harga BBM bersubsidi akan bergerak mengikuti tren harga minyak dunia. Sama halnya dengan harga BBM nonsubsidi yang bisa naik dan turun mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Harga minyak dunia turun
Pemerintah menggunakan asumsi turunnya harga minyak dunia sebagai gambaran harga baru BBM tahun depan.
"Pokoknya kita lihat harga pasar hari ini, kebijakan ini tidak lagi menyandera APBN. Tidak perlu lagi ada APBN-P karena perubahan asumsi dan lain lain. Harga BBM yang mana pokoknya pemerintah sekarang atur premium, solar dan minyak tanah. Nanti yang akan berubah lihat saja ya," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil.
Sinyal penurunan harga semakin kuat karena harga minyak dunia terus turun. Mekanisme baru pemberian subsidi sangat bergantung pada harga minyak dunia dalam penentuan harga.
"Tergantung harga keekonomian, ya kan subsidi tetap," ucap Menkeu Bambang Brodjonegoro.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaAlasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Baca SelengkapnyaSetelah kemarin menaikkan harga BBM, kini SPBU menurunkan harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp11.995 per liter, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.990 per liter.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaSPBU Pertamina, Shell, BP Indonesia hingga Vivo Indonesia kompak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara berkala per 1 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRencana penggunaan dana BOS ini pertama kali diungkapkan oleh Menko Perekonomian Airlangga
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca Selengkapnya