KAI: Harga tiket KA Jakarta-Sukabumi tak mungkin masih Rp 2.000

Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkap soal alasan rute Jakarta-Sukabumi ditutup dua tahun lalu. Rupanya, sarana prasarana rel dan stasiun banyak yang rusak. Permasalahan makin runyam karena pemasukan dari jalur itu tak banyak, sebab harga tiketnya cuma Rp 2.000 sekali jalan.

Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, sebetulnya potensi penumpang rute itu cukup besar, mencapai 2.000-3.000 penumpang per hari. Sehingga penutupan dahulu murni bisnis, bukan karena sepi.

"Prasarananya banyak yang rusak, lalu harga karcisnya terlalu murah. Kalau harga karcisnya masih Rp 2.000 kita enggak mampu menjalankan," ujarnya selepas memberi orasi ilmiah di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (24/10).

Untuk sementara, jalur Jakarta-Sukabumi dahulu yang diaktifkan, dengan rencana 2-3 kali keberangkatan per hari. Tidak menutup kemungkinan, tahun depan, rute akan diperluas mencapai Cianjur.

"Nanti setelah itu Cianjur, tapi makan waktu. Kalau sampai Cianjur makan waktu 2-3 bulan lagi," ungkapnya.

Dengan rencana pengaktifan kembali rute tersebut bulan depan, sudah pasti harga tiket akan naik. KAI tidak berencana meminta subsidi pemerintah. Namun, berapa besaran tarif yang baru, Jonan belum mau mengungkapnya.

"Enggak tahu, belum tahu saya," cetusnya.

Meski tarif naik, Jonan berjanji layanan kereta Jakarta-Sukabumi bakal memuaskan. Sebab seluruh keretanya diupayakan menggunakan AC walau bukan gerbong baru.

"Pakai AC, semua kereta sekarang harus pakai AC dong," kata Jonan.

Ide menghidupkan jalur Sukabumi-Bogor-Jakarta ini datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, yang mengaku mendapat banyak keluhan warga maupun koleganya soal jalanan buruk di sepanjang rute tersebut. Gagasan itu langsung disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal pekan ini.