Kajian skema darat milik Rizal Ramli sudah lewati perhitungan matang
Merdeka.com - Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan kajian kilang darat atau onshore milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli sama persis dengan kajian yang dibuat kantor Kepresidenan. Dia pun meminta pemerintah untuk berterimakasih atas hasil kajian yang dipaparkan Menko Rizal.
"Justru kita harus terima kasih, bahwa dibuka secara transparan perhitungannya. Anda boleh cek ke kantor staf kepresidenan itu ada kajian, kajian mereka itu dibuat mirip seperti Menko Maritim (Rizal Ramli), onshore itu lebih murah dan jangan lupa membangun offshore itu lebih lama," ujar Marwan kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (17/3).
Menurut dia, tudingan yang dilontarkan Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fadel Muhamad soal kajian Menko Rizal tak mendasar. Justru, kata Marwan, kajian yang dikeluarkan Menko Rizal merupakan perhitungan yang matang.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyatakan niatnya untuk pergi ke Cianjur pada hari Sabtu, 30 Agustus 2024, sebagai bagian dari langkah-langkah pencalonannya. Salah satu kegiatan utama yang akan dilakukannya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan di Bandung. 'Ramzi menyatakan, 'Insya Allah, besok tanggal 30 saya akan berangkat kembali ke Cianjur untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung guna melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon bupati dan calon wakil bupati.''
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Di mana Soekarno melakukan rapat kabinet penting? Salah satu momen bersejarah yang pernah terjadi di sini adalah ketika Presiden Soekarno melakukan rapat kabinet yang amat penting kala itu.
"Dia juga minta kajian perhitungan blok masela kepada ahli-ahlinya, ada juga kepala kilang-kilang dan lainnya," pungkas dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Fadel Muhammad mendukung pembangunan kilang gas alam cair terapung di Blok Masela. Alasannya, kontraktor telah melakukan kajian skema pengembangan tersebut selama empat tahun.
"Kami mempertimbangkan penelitian yang dilakukan investor, kan mereka yang punya uang," ujar politikus Partai Golkar tersebut di Jakarta, Kamis (17/3).
Atas dasar itu, dia meminta Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli untuk berhenti memersoalkan opsi pembangunan kilang apung yang dinilai terlalu mahal dan tak banyak manfaat.
Menurut Fadel, berdasarkan penjelasan Menteri ESDM Sudirman Said, penilaian Rizal Ramli tersebut tak memiliki basis argumentasi kuat.
"Saudara Rizal Ramli meributkan hal yang tidak ada dasarnya. Menurut Sudirman Said saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, apa yang disampaikan Rizal Ramli tidak ada basis penelitian yang kuat."
Dia berharap polemik terjadi di internal pemerintah terkait pengembangan Blok Masela segera selesai. Menurutnya, Rizal Ramli tak perlu lagi memaksakan opsi tandangan berupa pembangunan kilang darat.
"Jangan ada konflik baru dan kilang onshore itu tidak menguntungkan buat bangsa kita," ucapnya.
"Terus saja tuh kiri kanan ngomong soal kilang darat dan kilang terapung, padahal Sudirman Said sudah terbuka mengatakan kepada kami kalau si Rizal Ramli ini tidak berdasarkan studi yang kuat."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla mengenang masa-masa bersama Mantan Koodinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli
Baca SelengkapnyaSalah satu rapat yang dilakukan oleh Menhub adalah rapat dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.
Baca SelengkapnyaOmbudsman belum melakukan perhitungan nilai kerugian yang dialami masyarakat akibat maladministrasi dalam hal penggunaan lahan.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR telah menyelesaikan club house dan 12 rumah tapak menteri di IKN, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKepala negara menyebut, masih banyak pembangunan yang belum selesai seperti bandara
Baca SelengkapnyaRano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDiselisik soal penemuan dokumen saat penggeledahan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, setelah studi dari pemrakarsa selesai, akan dilanjutkan studi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPersoalan permukiman di Jakarta sempat disinggung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaRapat berlangsung di rumah Pramono, kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Minggu (8/9) sore.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti mundurnya mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono.
Baca Selengkapnya