Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kala negara hanya memburu kemakmuran

Kala negara hanya memburu kemakmuran Hari Kebahagiaan Internasional. Blogspot

Merdeka.com - Denmark ditahbiskan menjadi negara terbahagia di dunia tahun ini. Negara Skandinavia itu menyalip Swiss dan Islandia.

Di peringkat selanjutnya bertengger Finlandia, Kanada, Belanda. Kemudian, Selandia Baru, Australia, dan Swedia.

Demikian laporan terkait tingkat kebahagiaan di 156 negara olahan Sustainable Development Solutions Network (SDSN). Laporan tahunan keempat tersebut didasarkan pada analisis data survei Gallup World Poll terhadap seribu responden dimasing-masing negara saban tahun.

Orang lain juga bertanya?

Responden diminta menilai kehidupan sehari-hari mereka dengan menggunakan skala 0-10. Untuk memudahkan, ada enam kategori kunci yang bisa dijadikan dasar evaluasi: produk domestik bruto per kapita, dukungan sosial, harapan hidup, kebebasan individu, amal sosial, dan persepsi korupsi.

Berdasarkan itu, ternyata kemakmuran diperoleh suatu negara tak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan masyarakatnya. Buktinya, Amerika Serikat terlempar dari kelompok 10 negara terbahagia di dunia. Paman Sam meringkuk di peringkat 13.

"Pesan kuat untuk negara saya, Amerika Serikat, yang kekayaannya terus meningkat dalam lebih dari 50 tahun terakhir, namun tidak semakin bahagia," kata Jeffrey Sachs, kepala SDSN dan penasehat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, kepada Reuters, kemarin.

Sachs menunjuk Kosta Rika sebagai antitesis AS. Negara terkecil kedua di Amerika Tengah itu nangkring di peringkat 14, mengungguli banyak negara makmur semacam United Kingdom (23), Prancis (32), Italia (50), Jepang (53), dan China (83).

Menurut Sachs, Kosta Rika menjadi contoh negara yang memiliki masyarakat bahagia dan sehat. Meskipun, ekonominya biasa saja.

"Ketika satu negara hanya mengejar pembangunan ekonomi dan mengabaikan tujuan lingkungan dan sosial. Hasilnya akan sangat merugikan kesejahteraan manusia, bahkan membahayakan kelangsungan hidup," kata Sachs.

Dalam laporan tersebut, Indonesia menduduki peringkat 79. Kalah dibanding negara sekawasan, seperti Thailand di peringkat 33 dan Singapura (22).

Adapun sepuluh negara paling tak bahagia adalah Madagaskar, Tanzania, Liberia, Guinea, Rwanda, Benin. Kemudian, Afghanistan, Togo, Syria, dan Burundi menjadi juru kunci. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Dampak Gaya Hidup Konsumtif yang Merugikan, Segera Hindari
7 Dampak Gaya Hidup Konsumtif yang Merugikan, Segera Hindari

Ada banyak hal negatif yang dibawa oleh gaya hidup konsumtif.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Beberkan Dampak Buruk Rokok Ilegal, dari Kerugian Negara Hingga Industri
Bea Cukai Beberkan Dampak Buruk Rokok Ilegal, dari Kerugian Negara Hingga Industri

Berdasarkan data penindakan Bea Cukai, 94,96 persen rokok ilegal tidak menggunakan pita cukai.

Baca Selengkapnya
45 Kata-Kata Poster Anti Narkoba, Menarik dan Penuh Nasihat Bijak
45 Kata-Kata Poster Anti Narkoba, Menarik dan Penuh Nasihat Bijak

Kata-kata poster anti narkoba memainkan peran krusial dalam kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Baca Selengkapnya
Bahaya Mematikan Konsumsi Alkohol Oplosan dan Tanpa Cukai, Bisa Sebabkan Keracunan Hingga Kerusakan Organ Tubuh
Bahaya Mematikan Konsumsi Alkohol Oplosan dan Tanpa Cukai, Bisa Sebabkan Keracunan Hingga Kerusakan Organ Tubuh

Konsumsi alkohol terutama minuman oplosan tanpa cukai bisa berdampak buruk dan mematikan bagi tubuh kita.

Baca Selengkapnya
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945

Saat ini sistem ekonomi yang dibangun masih absen mengakar pada falsafah pendirian bangsa itu.

Baca Selengkapnya