Kalbe Farma Sebut Vaksin Virus Corona Mengandung Jahe Merah dan Jamur
Merdeka.com - PT Kalbe Farma turut serta dalam peracikan vaksin virus corona yang saat ini tengah memasuki masa tahap uji coba. Komponen penyusun vaksin tersebut berasal dari jahe merah dan juga jamur.
"Dari Kalbe kami masuk produk herbal itu (vaksin Covid-19). Ada jahe merah juga jamur ini masuk dalam meningkatkan imunitas," ujar Ceo Kalbe Farma Vidjongtius melalui diskusi online, Jakarta, Rabu (22/3).
Vidjongtius mengatakan, hingga kini semua pihak tengah bahu membahu melakukan berbagai uji terhadap temuan baru tersebut. Rencananya, uji klinis terhadap vaksin tersebut akan dilakukan pada bulan depan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa yang diuji ulang oleh ilmuwan? Meskipun telah digunakan selama lebih dari satu abad, penelitian mengenai teori ini terus dilakukan. Baru-baru ini, hasil pengujian menunjukkan bahwa teori relativitas Einstein kembali terbukti akurat.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
"Kita lebih giat berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan vaksin semoga Agustus bisa di uji klinis dan bulan depan bisa final," paparnya.
Siap Produksi Massal
Dia menambahkan, apabila uji coba vaksin tersebut berjalan lancar maka bisa segera diproduksi massal dan distribusikan pada pertengahan 2021. Adapun dalam tahap uji klinis ini menggandeng Korea Selatan yang juga sedang mengembangkan vaksin.
"Kita kolaborasi dengan berbagai pihak. Ada juga Korea Selatan karena mereka juga memiliki fokus untuk ini. Jadi DNA vaksin ini bisa digunakan pada tahun 2021," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya