Kalbe Farma Turunkan Harga Obat Corona Menjadi Rp 1,5 Juta
Merdeka.com - PT Kalbe Farma menurunkan harga obat Covid-19 jenis remdesivir menjadi Rp 1,5 juta per vial. Sebelumnya obat dengan merek Covifor ini dibanderol Rp 3 juta per vial.
Country Manager PT Amarox Global Pharma, Sandeep Sur, mengatakan penyesuaian harga ini sejalan dengan perusahaannya bersama Kalbe Farma untuk mendukung pemerintah mengatasi pasien Covid-19. Utamanya mempertimbangkan semakin banyak pasien yang mendapat manfaat obat Covifor untuk penyembuhan.
"Hetero menyadari dampak pandemic Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien, maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus Covifor untuk Indonesia," kata Sandeep Sur dalam keterangan persnya, Jakarta, Sabtu (3/10).
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Apa yang dijual oleh pengedar Pil Koplo? Dari tangan pelaku polisi menyita ribuan butir pil koplo yang hendak dijual ke semua kalangan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, mengatakan penyesuaian harga ini setelah pihaknya sebagai distributor menjalin komunikasi dengan pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien. Termasuk juga dengan mempertimbangkan perkembangan kasus covid-19 di Indonesia.
Sebab, secara tidak langsung berpengaruh pada kebutuhan terhadap pengobatan covid-19 menggunakan obat Cofivir yang besar. Melihat kondisi tersebut, Kalbe, Hetero India dan Amarox akhirnya sepakat memberikan harga khusus untuk Indonesia.
"Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus Cofivor," kata Vidjongtius.
Seperti diketahui, Emergency Use Authorization (EUA) produk Covifor (Remdesivir) merupakan obat untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi di laboratorium. Obat ini diperuntukkan bagi pasein dewasa atau remaja berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 Kg yang dirawat di rumah sakit.
Obat ini pun tidak dijual bebas. Hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Penjelasan Obat Corona Kalbe Farma Capai Rp 3 Juta
President Director Kalbe, Vidjongtius buka suara atas kritik mahalnya harga obat Covifor yang dijual saat ini sebesar Rp3 juta per dosis. Menurutnya, penetapan harga obat Covifor turut mempertimbangkan volume impor. Di mana produksi obat anti Corona tersebut masih diproduksi oleh perusahaan farmasi multinasional asal India, yakni Hetero.
"Produk Covifor saat ini masih diimpor oleh PT Amarox (anak perusahaan dari Hetero India) dan faktor harga selalu berbanding lurus dengan jumlah unit atau volume yang ada," ujar dia kepada Merdeka.com, Jumat(2/10).
Menurut Vidjongtius, saat ini volume impor Covifor pada tahap awal masih tergolong rendah. Imbasnya harga jual obat anti Corona tersebut menjadi mahal per dosisnya.
"Jumlah unit atau volume yang ada saat ini di tahap awal volume masih kecil. Sehingga ada penyesuaian (harga)," jelas dia.
Meski demikian, Bos Kalbe meramalkan jika ke depannya harga Covifor bisa semakin terjangkau oleh masyarakat Indonesia. "Setelah skala volume bertambah maka harga tersebut akan bisa lebih rendah lagi," tambahnya.
Kalbe juga terus berupaya agar mampu mampu memproduksi Covifor di dalam negeri. Langkah strategis ini bertujuan untuk menekan harga jual obat berjenis remdesivir organik ini. "Tentunya dengan support dari mitra kita Hetero India," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga terjadi pada BBM jenis Revvo 90 yang memiliki RON 90 setara Pertalite. Saat ini, Revvo 90 dijual Rp13.500 per liter atau turun Rp300 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaRevvo 92 saat ini dijual Rp14.000 per liter dari yang sebelumnya tanggal 1 Maret Rp14.300 per liter.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca Selengkapnya