Kamboja Bakal Tiru Indonesia Kembangkan Produk Halal
Merdeka.com - Pemerintah Kamboja menyatakan negara kamboja tertarik untuk belajar memproduksi barang atau produk halal dari Indonesia. Hal tersebut terjadi seiring dengan kenaikan permintaan jenis produk halal di pasar regional maupun global.
"Ada sekitar lima persen warga muslim di Kamboja, sehingga pemerintah Kamboja melihat ada kecenderungan permintaan produk halal itu semakin meningkat," ujar Duta Besar RI, Sudirman Haseng seperti ditulis Antara di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (16/2).
Sudirman mengatakan, Kamboja akan melakukan perubahan dengan menghasilkan produk-produk halal. Untuk itu, pemerintah Kamboja melihat Indonesia sebagai negara yang potensial untuk belajar dan bekerjasama dalam memproduksi makanan dan minuman halal di Kamboja.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Mengapa Palestina tertarik mempelajari teknologi peternakan dari Indonesia? 'Kami berharap hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan di negara kami dan dapat berkontribusi untuk meningkatkan produksi ternak di negara kami,' kata Taher.
-
Bagaimana Kemenkumham mendukung produk dalam negeri? “Dalam kegiatan ini kami menyediakan layanan host berupa Layanan Paspor Merdeka, Pameran “Kemudian coaching clinic bidang Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Hak Asasi Manusia (HAM),“ imbuhnya lagi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa manfaat produk lokal bagi budaya Indonesia? Meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal, tidak hanya sekadar mencerminkan perubahan pola konsumsi, tetapi juga menjadi bukti nyata, semakin kuatnya komitmen dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
"Kamboja ingin citranya berubah walaupun negara dengan penduduk mayoritas Budha, tetap bisa memproduksi makanan dan minuman halal," kata Sudirman.
Sudirman melanjutkan, pemerintah Kamboja akan melakukan penguatan dalam meningkatkan ekspor Kamboja khususnya ke negara-negara Timur Tengah dengan memproduksi beberapa produk halal. Pemerintah kamboja akan mengirim warganya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan dasar dalam menghasilkan dan mengembangkan produk halal.
"Ada niat yang cukup kuat dari pemerintah Kamboja untuk dapat memproduksi beberapa produk halal dalam rangka meningkatkan ekspor Kamboja ke luar, terutama ke negara-negara Timur Tengah," ungkap Sudirman.
Sudirman menambahkan, Kamboja akan mencoba memproduksi beberapa produk halal salah satunya menghasilkan produk ikan. Kemudian pemerintah Kamboja juga meminta bantuan untuk memulai infastruktur dengan dasar produksi halal, SOP, organisasi dan cara mengembangkan kerjasama untuk produk halal tersebut.
"Beberapa produk halal yang Kamboja akan coba produksi, terutama minuman dan juga makanan, salah satunya produk ikan," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua negara itu berkaitan dengan ekonomi dan investasi pangan.
Baca SelengkapnyaUMKM didorong untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan momentum tersebut agar siap berdaya saing.
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaAkuisisi perusahaan beras di Kamboja, sebagai tindak lanjut permintaan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan Indonesia-Kamboja dapat bekerja sama memajukan kemakmuran dan kemajuan kawasan kedua negara
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaLebih dari 10 ribu orang mengisi survei agar makanan dan minuman Korea dapat segera masuk ke pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam sebelumnya telah menandatangani kerja sama perikanan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan domestik dan menjaga agar devisa tetap berada di dalam negeri.
Baca Selengkapnya