Kaum Muda Usia 19-34 Tahun Jadi Mayoritas Peminjam di Aplikasi Pinjaman Online
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Sunu Widyatmoko mencatat bahwa kaum muda menjadi mayoritas peminjam di fintech peer to peer (P2P) lending atau aplikasi pinjaman online (pinjol). Totalnya mencapai sekitar 60 persen.
"Kalau dilihat dari segmentasi umur, memang sebagian besar peminjam di P2P lending adalah kaum muda dengan umur 19-34 tahun," ujar Sunu dalam diskusi media secara daring di Jakarta, Jumat (22/7).
Selanjutnya, peminjam terbanyak lainnya yaitu umur 35-54 tahun yakni sekitar 30 persen, di atas 54 tahun sekitar 5 persen, serta di bawah umur 19 tahun sekitar 5 persen pula.
-
Apa layanan fintech yang paling diminati Gen Z? Salah satu layanan fintech yang paling diminati oleh mereka adalah Buy Now Pay Later (BNPL).
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
-
Bagaimana Gen Z memanfaatkan fintech untuk belanja? Data menunjukkan bahwa 67 persen pengguna fintech memanfaatkan BNPL untuk berbelanja tanpa harus melakukan pembayaran di awal.
-
Bagaimana cara mengajukan pinjaman online? Sementara itu, proses pengajuan pinjaman online bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui aplikasi mobile atau website.
-
Apa itu bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.Bunga ini dihitung sebagai persentase tertentu dari jumlah pinjaman yang diberikan. Dalam praktiknya, bunga persen pinjaman disebut juga sebagai suku bunga.
-
Bagaimana pinjol ilegal memanfaatkan gen z dan milenial? Kerentanan generasi muda tersebut dikatakan Kiki juga dipicu kebiasaan mereka yang sering membagikan informasi pribadi melalui media sosial. Perilaku tersebut sangat berbahaya namun mereka tidak menyadarinya. Misalnya, mengunggah KTP, alamat rumah, dan informasi pribadi lainnya yang dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sunu mengatakan peminjam laki-laki tercatat sedikit lebih banyak yakni 51 persen, dibanding perempuan sebesar 49 persen.
Dari segi lokasi, porsi peminjam masih cukup besar berasal dari Pulau Jawa yaitu 82 persen, sedangkan luar Pulau Jawa 18 persen. "Saya rasa ini menjadi tantangan untuk kita semua," ucap dia.
Di sisi lain, dia menambahkan rata-rata pendanaan untuk UMKM (sektor produktif) dari P2P lending dalam satu tahun terakhir adalah sebesar 55 persen dari total pendanaan.
Tak Selalu untuk Konsumtif
Dengan demikian, data tersebut menepis konotasi pinjaman online yang cenderung digunakan untuk kegiatan konsumtif saja.
Dirinya pun membeberkan pendanaan dari fintech lending untuk UMKM selama setahun terakhir ini angkanya cukup stabil dan memiliki kecenderungan untuk bertumbuh dari bulan ke bulannya.
Adapun selama 12 bulan terakhir (Mei 2021-Mei 2022) pinjaman online kepada UMKM tercatat paling besar diberikan pada bulan Februari 2022, yakni Rp11,3 triliun atau merupakan 68,54 persen dari total pinjaman P2P lending.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah cara agar masyarakat bisa melunasi utang pinjol.
Baca SelengkapnyaMenurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2023 nilai pinjaman masyarakat Indonesia ke pinjaman online mencapai Rp50,12 triliun.
Baca Selengkapnyadua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPerkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan perbankan digital ini didorong kuat oleh Gen Z dan generasi milenial.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang terjebak utang pinjol lalu berakhir dalam situasi menyulitkan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaProgram Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaGreen Mortgage memiliki banyak keuntungan bagi nasabah. Selain menghemat energi, rumah yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, pembiayaan dari fintech lending terus meningkat. Tren ini seiring kemudahan akses pinjaman oleh layanan Fintech atau pinjaman online.
Baca Selengkapnya