Kapal listrik dari Turki datang, PLN jamin pasokan listrik Ambon
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali mendatangkan Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) guna meningkatkan pelayanan dan pasokan kelistrikan. Kapal berkapasitas 60 Mega Watt (MW) dari Turki yang disewa selama 5 (lima) tahun oleh PLN tersebut hadir di Pulau Ambon, Maluku dan telah tiba di Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada hari Rabu (15/3).
Direktur Bisnis PLN Regional Maluku dan Papua, Haryanto W.S. mengatakan, dengan hadirnya MVPP tersebut, jumlah pasokan daya listrik pada sistem Ambon dipastikan aman.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk terus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon. Diharapkan dengan adanya penambahan supply pasokan listrik melalui MVPP tersebut, dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat," ujarnya seperti dalam keterangan resmi PLN di Jakarta, Senin (20/3).
-
Kapan MPLS biasanya dilaksanakan? Umumnya, MPLS akan dilaksanakan selama tiga hari di lingkungan sekolah pada hari minggu pertama awal tahun ajaran.
-
Bagaimana MPLS dilakukan? Selama MPLS ini berlangsung, umumnya akan dilakukan beberapa kegiatan agar membantu siswa baru melakukan adaptasi dengan sekolah dan beberapa aktivitas kegiatan belajar yang mereka lakukan nantinya.
-
Dimana MPLS dilaksanakan? Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan salah satu kegiatan penting yang dilaksanakan setiap awal tahun ajaran di berbagai sekolah di Indonesia.
-
Apa yang BPH Migas cek di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan ini dalam rangka pengecekan fasilitas pipa transmisi yang ada.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan proyek PLN dan ACWA Power akan dimulai? Tahun 2025 - 2026 mendatang proyek ini akan masuk dalam tahap pembangunan dan ditargetkan tahun 2027 sudah mulai beroperasi.
MVPP tersebut telah melalui tahapan custom clearance atau pemeriksaan administrasi oleh pihak Bea Cukai setibanya di Waai. Setelah itu, dibutuhkan 12 hingga 14 hari persiapan dan serangkaian tahapan uji coba sebelum akhirnya pasokan listrik dari MVPP tersebut dapat disinkronkan dengan jaringan di sistem Ambon.
Saat ini, MVPP tersebut sedang melakukan fixing posisi yang diperkirakan akan selesai dalam waktu 3 sampai 4 hari ke depan. Untuk mengoptimalkan waktu yang ada, pelaksanaan fixing posisi tersebut akan dilakukan secara paralel dengan pelaksanaan stringing yaitu penyambungan konduktor yang ada pada tower jaringan transmisi di darat dengan yang ada di kapal sebelum dilakukan serangkaian uji coba.
Haryanto juga menambahkan, kehadiran kapal listrik ini bukanlah solusi permanen untuk meningkatkan sistem kelistrikan di Ambon. Namun hal tersebut adalah temporary solution di mana saat ini PLN sedang membangun proyek-proyek kelistrikan di Maluku, khususnya di Pulau Ambon, seperti pembangunan PLTP Tulehu berkapasitas 2 x 10 MW dan PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW sebagai prioritas utama untuk keandalan sistem Ambon.
Untuk diketahui, saat ini Daya Mampu sistem Ambon sendiri yaitu mencapai 61,2 MW dengan Beban Puncak mencapai 58,04 MW. Dengan adanya tambahan daya 60 MW dari MVPP tersebut, dipastikan sistem Ambon akan memiliki cadangan daya sebesar 63,16 MW.
"Jumlah daya yang besar dan cukup tidak akan berarti apabila gangguan jaringan, terutama akibat pohon, masih sering terjadi. Maka dari itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan di sekitar jaringan listrik di lingkungannya sehingga pasokan listrik yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal."
Selaras dengan kehadiran MVPP atau kapal listrik tersebut, PLN juga akan mengoperasikan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV pertama di Maluku yang telah dibangun pada tahun 2012 di Pulau Ambon dengan panjang jaringan yaitu 49 kms serta 2 (dua) Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 60 MVA yaitu GI Passo dan GI Sirimau.
Selanjutnya, kapal listrik tersebut akan menyuplai listrik melalui GI Passo dan GI Sirimau yang kemudian akan diteruskan ke sistem Ambon. Dengan demikian, pengoperasian MVPP berkapasitas 60 MW tersebut akan sejalan dengan pengoperasian dari jaringan transmisi serta kedua GI tersebut.
"Pada saat dilakukan tahapan uji coba sinkronisasi pasokan listrik dari MVPP serta uji coba pengoperasian jaringan transmisi tersebut dengan sistem Ambon, kemungkinan akan terjadi padam di beberapa titik. PLN berharap masyarakat memahami bahwa hal ini bersifat sementara."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa pihaknya telah telah siapmemasok listrik untuk KTT ASEAN ke-43.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power mendukung gelaran KTT ASEAN ke-43, siap hadirkan listrik yang andal.
Baca SelengkapnyaPLN mengawal kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDi lain sisi, PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui reliability and efficiency optimization center (REOC).
Baca SelengkapnyaPLN memastikan kebutuhan listrik masyarakat selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 aman.
Baca SelengkapnyaKelistrikan di IKN tidak hanya akan dipasok dari energi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPT AMNT mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga yang berlaku hingga akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaListrik energi terbarukan yang dipakai ANTAM dipasok oleh PT PLN.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT WWF dan PLN IP pun siap mendukungnya.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnya