Karantina Wilayah Disebut Tak Efektif Cegah Penyebaran Virus Corona
Merdeka.com - Beberapa daerah telah memutuskan untuk melakukan karantina wilayah secara mandiri , guna mencegah penyebaran virus corona. Meski demikian, hal ini dinilai kurang efektif, karena tidak dilakukan secara serentak dan tidak didasari dengan perencanaan yang detail.
"Ya tidak efektif. Apalagi daerah-daerah yang menutup diri tersebut, saya baca di berita tidak dengan perencanaan yang mendetail. Tidak sesuai UU karantina," kata tersebut, Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah kepada Liputan6.com, Selasa (31/3).
Menurut Piter, inisiasi daerah untuk melakukan karantina mandiri dikarenakan tidak adanya keyakinan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani wabah corona. Bahkan pemerintah dinilai lambat dalam memberikan kepastian kebijakan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Saya kira fenomena daerah menutup diri ini adalah puncak gunung es yg diakibatkan lambatnya pemerintah mengambil langkah penanganan corona, yg benar-benar bisa memunculkan keyakinan masyarakat bahwa wabah akan bisa diatasi," jelasnya.
Pemerintah, lanjut Piter, ngotot untuk tidak melakukan karantina bahkan ketika penderita corona terus meningkat dan korban jiwa sudah sangat tinggi. Merebaknya kasus corona di daerah mendorong pemimpin daerah mengambil langkah cepat melindungi warganya.
Kemudian, arus mudik yang sangat besar dari zona merah (red zone) bisa meningkatkan risiko menyebarnya wabah corona ke daerah-daerah. Hal tersebut memicu daerah menutup diri secara mandiri, nampak tidak terkoordinasi dan tanpa perencanaan matang.
"Yang perlu sekali ditekankan, pertimbangan kita jangan selalu ekonomi. Ini masalah penyakit, bukan masalah ekonomi. Orang mati tidak bisa dihidupkan kembali. Ekonomi akan bangkit ketika wabah berlalu," tegasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPenyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.
Baca SelengkapnyaNyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD
Baca SelengkapnyaBappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca Selengkapnya