Kartika Airlines, Maskapai RI Berusia Tak Sampai 10 Tahun & Pernah Pesan 30 Sukhoi
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia mungkin tidak banyak mengenal maskapai Kartika Airlines. Maskapai penerbangan ini didirikan tahun 2001 oleh PT Truba dan hanya beroperasi tidak lebih dari 9 tahun.
Kartika Airlines merupakan layanan penerbangan domestik Indonesia. Kantor pusat Kartika Airlines berada di Jakarta. Penerbangan perdananya yaitu pada 15 Mei 2001.
Hingga pada tahun 2005, PT Truba melepas kepemilikan saham di Kartika Airlines kepada PT Intra Asia Corpora. Pertimbangan pelepasan saham oleh PT Truba tidak lain karena masalah finansial.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kapan taksi terbang IKN mulai beroperasi? Dari taksirannya, sky taxi atau moda transportasi taksi terbang baru bisa beroperasi komersial di tahun kelima atau pada 2030.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Di mana rute penerbangan perintis di Kalimantan Timur? Penerbangan perintis di Kaltim sendiri, melayani beberapa rute di antaranya, Samarinda – Long Apung (Malinau Kaltara), Samarinda – Datah Dawai (Mahakam Ulu), Datah Dawai – Melak, Samarinda – Maratua, Maratua – Berau, dan Samarinda – Kongbeng (Kutai Timur).
Di bawah bendera PT Intra Asia Corpora, performa Kartika Airlines tidak cukup bagus untuk bersaing di dunia industri penerbangan.
Pada tahun 2008, Kementerian Perhubungan membekukan operasional Kartika Airlines untuk sementara jumlah armada yang dimiliki maskapai tersebut berada di bawah ketentuan.
Sesuai Undang-Undang Nomor 1 tahun 1009 tentang Penerbangan, maskapai nasional harus memiliki minimal 10 pesawat, terdiri atas 5 pesawat milik sendiri dan 5 pesawat dioperasikan atau sewa untuk maskapai berjadwal. Sedangkan untuk maskapai carter persyaratan minimal jumlah pesawat, satu pesawat milik sendiri dua pesawat sewa.
Sementara dalam aturan yang dibuat oleh Departemen Perhubungan menyebutkan bahwa sebuah maskapai penerbangan harus memiliki armada minimal dua buah pesawat agar dapat tetap beroperasi. Pada saat itu, jumlah armada nan dimiliki oleh Kartika Airlines berada di bawah ketentuan tersebut. Akibatnya, maskapai ini dilarang beroperasi oleh pemerintah.
Pesan Sukhoi SuperJet 100
PT Intra Asia Corpora pun memenuhi aturan tersebut dengan investasi USD 840 juta untuk pengadaan 30 pesawat baru jenis Sukhoi SuperJet 100 (SSJ100) buatan Sukhoi Civil Aircraft, salah satu anak perusahaan perusahaan pesawat tempur Rusia. Langkah ini cukup berani karena selama ini armada penerbangan tanah air masih akrab dengan berbagai pesawat protesis negara Amerika Serikat seperti Boeing, Airbus.
Selain itu, pilihan untuk menggunakan pesawat Sukhoi dari Rusia tersebut dianggap sebagai langkah nan cukup berani. Apalagi jika mengingat sebelumnya pabrik Sukhoi lebih dikenal sebagai produsen pesawat tempur, di mana angkatan udara Indonesia juga termasuk sebagai salah satu konsumennya.
Kartika Airlines pun kembali beroperasi, dan kawasan Indonesia bagian Timur menjadi tujuan primer penerbangan Kartika Airlines. Sementara itu, beberapa rute lain yang dianggap kurang potensial, dihentikan.
Dari empat belas penerbangan domestik, Kartika Airlines hanya mempertahankan dua rute; rute pertama yaitu penerbangan dari Jakarta menuju Batam, Balikpapan dan Surabaya. Rute kedua penerbangan dari Surabaya menuju Jakarta, Balikpapan, Denpasar dan Yogyakarta.
Pernah Berhenti Operasi Sementara
Pernah dihentikan operasionalnya sementara, Kartika Airlines tetap memiliki keistimewaan yaitu tersedia tiga pilihan kelas lokal duduk sekaligus. Kartika Airlines memiliki layanan kelas bisnis sebanyak delapan kursi, kelas ekonomi deluxe sebanyak 30 kursi dan sisanya digunakan buat kelas ekonomi sejumlah 76 kursi.
Dan pada tahun 2008, perusahaan mengubah kebijakan dengan menjadikan satu kelas penumpang saja pada pesawat mereka, yaitu dengan mempertahankan kelas ekonomi. Dengan taktik ini, akhirnya seluruh kapasitas kursi pesawat sebanyak 126 kursi seluruhnya kelas ekonomi.
Pilihan ini terpaksa dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan seiring minat masyarakat terhadap kelas bisnis dan deluxe tidak banyak.
Sementara itu, dalam klausul kerja sama antara Sukhoi dengan Kartika Airlines disepakati bahwa pesawat pesanan akan dikirim pada tahun 2011 sebanyak 15 pesawat. Hanya saja, karena maskapai ini berhenti beroperasi pada tahun 2010, maka pesawat yang telah dipesan urung didatangkan ke Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan pesawat terbang sudah menjadi harapan warga Hindia Belanda sejak lama.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana ini menggunakan pesawat Airbus A321-Neo dan akan beroperasi lima hari dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN melakukan uji coba terbangkan taksi tanpa awak di Bandara APT Pranoto Samarinda.
Baca SelengkapnyaSejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Baca SelengkapnyaPria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPenerbangan internasional dari Bandara Kertajati tidak hanya ke Singapura.
Baca SelengkapnyaBandara ini menjadi bandara alternatif bagi yang ingin menuju ke Kediri tanpa harus melalui bandara Juanda.
Baca SelengkapnyaSmart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.
Baca Selengkapnya