Kasus beras plastik, menteri pertanian ajak rakyat ambil hikmahnya
Merdeka.com - Pemerintah masih menelusuri laporan masyarakat soal peredaran beras plastik. Terutama setelah temuan beras plastik di Bekasi terbukti kebenarannya. Masyarakat mulai khawatir beredarnya beras plastik di pasar dalam negeri.
Seperti dilansir Antara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan masyarakat untuk mengkonsumsi beras dalam negeri untuk menghindari ancaman beras plastik.
"Yah kita coba ambil hikmahnya saja, sebagai warga Indonesia mari mengkonsumsi produk-produk dalam negeri," kata Amran di kantornya, Senin (25/2).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Di mana mitos beras mentah berkembang? Dalam masyarakat, beredar berbagai mitos seputar konsumsi beras mentah yang dianggap memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan beras yang telah dimasak.
-
Apa yang menjadi target Mentan Amran untuk petani Lamongan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi.
Namun, beragam spekulasi terlanjur muncul di balik beredarnya beras plastik. Menteri Amran menepis spekulasi yang menyebutkan beredarnya beras plastik bermotif mencari untung. Sebab dibanding beras asli, harga beras plastik justru lebih mahal.
"Secara bisnis ini tidak memungkinkan, plastik Rp 12.000 per satu kilogram, sedangkan beras (biasa) Rp 7.300 per satu kilogram," kata Amran.
Dia menduga ada agenda lain dari beredarnya beras plastik di pasaran. Namun dia tidak mau berspekulasi soal itu.
Pihaknya sudah ke pasar melakukan sidak terkait isu tersebut, agar masalah ini segera terselesaikan.
"Saat ini kita sudah melakukan sidak ke pasar-pasar dan kasus ini sudah sampai ke Polri," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam menghadapi isu beras plastik yang beredar di beberapa daerah.
"Saya tidak tahu motifnya, tidak tahu berasnya macam mana. Tapi saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," kata JK.
Menurut JK, pemerintah tetap harus mencermati masalah beras plastik tersebut. Hingga saat ini pemerintah masih mengkaji asal muasal beras plastik yang tersebar di sejumlah daerah. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaMentan meminta agar panitia pengadaan untuk bekerja maksimal dengan menjaga integritas dan melayani dengan sepenuh hati.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencopot 3 orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri Amran merespon kritik yang menuding program food estate merupakan proyek gagal.
Baca SelengkapnyaDi periode sebelumnya, Amran pernah jor-joran melakukan impor beras dan gula.
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaKeberadaan 1.600 kontainer berisi beras ilegal dengan demurrage sebesar Rp294,5 miliar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Sur
Baca SelengkapnyaAmran berharap dukungan Komisi IV DPR RI untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui program cetak sawah.
Baca SelengkapnyaBamsoet menilai kebijakan Mentan sukses mengurai berbagai persoalan pangan yang menghambat produksi selama ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Selengkapnya