Kasus Covid-19 Meningkat, Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Sulit Tercapai
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen di tahun 2021. Hal itu sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional.
Ekonom sekaligus Direktur Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, target tersebut akan berat untuk dicapai. Salah satunya kasus covid-19 masih melonjak. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya di kisaran 3 persen.
"Berat ya, faktor utama sebenarnya semua orang sudah tahu bahwa covid-19 di Indonesia ini semakin besar. Pemerintah sudah PPKM diperpanjang ternyata covid-19 nya makin tinggi," kata Tauhid Ahmad saat dihubungi oleh Liputan6.com, Selasa (2/2).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Namun, Tauhid melihat dari statement Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan untuk mengedepankan aspek Kesehatan dalam penanganan pandemi covid-19 dibanding ekonomi. Sebab menurut Presiden Joko Widodo, jika sektor kesehatan cepat pulih maka secara tidak langsung sektor ekonomi juga pulih.
"Bahkan pak presiden sampaikan tidak apa-apa ekonomi turun sekarang, yang penting covid-19 nya bisa turun. Situasi itu akan tergambarkan dengan statement itu," katanya.
PMI Belum Sesuai Target Pemerintah
Dilihat dari perkembangan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur dan indeks keyakinan konsumen. Tauhid mengindikasikan PMI sudah mulai bergerak di angka 50 persen. Kendati begitu, angka tersebut belum memenuhi target yang diinginkan pemerintah, yang artinya belum sepenuhnya normal.
"Ini tentu akan menjadi tanda. Jadi memang untuk full tahun ini kita memproyeksikan 3 persen pertumbuhannya, karena persoalan dari covid-1 itu sendiri," kata Tauhid.
Apalagi vaksin baru tersalurkan sebanyak 1 juta botol vaksin. Meskipun sekarang distribusi vaksin dan proses vaksinasi sedang dilakukan, menurut Tauhid hal itu masih belum berpengaruh dalam menangani pandemi covid-19.
"Sekarang sudah diedarkan vaksinnya tapi tidak berpengaruh, terlihat dari jumlah kasus masih lebih tinggi. Saya kira sampai akhir tahun 2021 masih menjadi kendala kita dalam distribusi vaksin bahwa dari sisi ekonomi potensi pemulihan ekonominya tidak akan maksimal tahun ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres: Mahfud Tanya Soal Tak Berani Target Ekonomi 7 Persen, Cak Imin "Ujungnya Bukan Sehat Tapi Semu dan Keropos
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaRespons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaStandar minimal gaji pekerja ini sempat disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSinggungan mengenai gaji disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca Selengkapnya