Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Gagal Bayar, Anggota Komisi XI DPR RI: Kami Bersama Pemegang Polis Bumiputera

Kasus Gagal Bayar, Anggota Komisi XI DPR RI: Kami Bersama Pemegang Polis Bumiputera Pemegang polis AJB Bumiputera audiensi dengan Ibu Anis Byarwati, anggota Komisi XI DPR RI. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Para Pemegang Polis Asuransi Bumiputera Wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat melakukan pertemuan dengan Anis Byarwati,anggota Komisi XI DPR RI, di Gedung Nusantara I, Jakarta, pada hari ini (29/7).

Mereka mengadukan secara langsung masalah gagal bayar para pemegang polis (nasabah) Bumiputera yang sudah berjalan tahunan, serta sulitnya berkomunikasi dengan manajemen Bumiputera dan Badan Perwakilan Anggota (BPA), serta regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di pertemuan tersebut, Koordinator Pemegang Polis yang diwakili oleh Ibu Fien Mangiri dan Muhammad Ali, juga menyerahkan surat permohonan audiensi dengan Ketua Komisi XI DPR RI, berikut data-data pemegang polis di Jabodetabek dan Jawa Barat. Turut hadir dalam pertemuan ini, Ibu Risa dan Ibu Ami, nasabah Bumiputera asal Garut dan Depok.

Orang lain juga bertanya?

"Saat ini kami baru menghimpun data 314 pemegang polis Bumiputera di Jabodetabek dan 146 di Jawa Barat. Tapi kami masih banyak menerima data pemegang polis lain yang habis kontraknya dan menuntut pembayaran klaimnya," ujar Fien Mangiri di ruang Fraksi PKS, Rabu (29/7).

Menurut Fien, pihaknya mewakili sekitar 500 nasabah di Jabodetabek dan Jawa Barat, serta 1.500 nasabah di tingkat nasional. Namun, pihaknya sangat kesulitan menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan manajemen Bumiputera dan BPA --kini berubah menjadi Rapat Umum Anggota (RUA) berdasarkan PP No 87/2019.

Muhammad Ali menambahkan, sebagai warga negara Indonesia, pemegang polis Bumiputera sangat mengharapkan aspirasinya bisa didengar dan ditindaklanjuti anggota wakil rakyat, khususnya Komisi XI DPR RI yang membidangi sektor keuangan termasuk asuransi.

"Sesuai namanya, sebagai wakil rakyat, hari ini kami menyampaikan aspirasi rakyat supaya masalah kami ada jalan keluarnya. Ini ikhtiar kami dan tolong kawal masalah gagal bayar kami," katanya.

Masalah Gagal Bayar Jangan Terkatung-katung Lagi

pemegang polis ajb bumiputera audiensi dengan ibu anis byarwati anggota komisi xi dpr ri

©2020 Merdeka.com

Anis Byarwati, anggota Komisi XI DPR RI, menyambut baik kedatangan perwakilan pemegang polis Bumiputera sambil menerima surat audiensi untuk Ketua Komisi XI DPR RI dan data-data polis Bumiputera di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Menurut Anis, berdasarkan data yang dimilikinya, total ada 5 juta nasabah Bumiputera di seluruh Indonesia dengan rata-rata memiliki produk asuransi pendidikan dengan durasi 17 tahun. Nilai polis yang berpotensi gagal bayarnya mencapai Rp 9,6 triliun.

"Ada penyalahgunaan (mismatch) di sini, sehingga ada gagal bayar Rp 9,6 triliun. Jadi semua pihak harus membuka masalah (gagal bayar Bumiputera). Kewajiban saya memperjuangkan aspirasi yang disampaikan pada hari ini. Saya akan sampaikan surat ini ke pimpinan Komisi XI DPR RI dan bisa menindaklanjutinya dengan mempertemukan pemegang polis dengan manajemen Bumiputera dan pihak BPA. Saya bersama pemegang polis," tegasnya.

Jangan kecewakan mereka (pemegang polis) yang membangun mimpi dengan membeli asuransi selama 17 tahun untuk biaya kuliah anak-anaknya di kampus terbaik. Mereka pun hanya menuntut haknya dan keadilan. Apalagi mereka menuntut uang mereka sendiri, bukan uang orang lain, dan bukan untuk apa-apa, tapi untuk biaya sekolah/pendidikan, terang Anis.

"Saya harap ada itikad baik dari direksi BP dan pihak BPA. Kami juga minta regulator (OJK) harus lebih aktif memikirkan pemegang polis ini sehingga ada jalan keluarnya," ucapnya.

Sebagai anggota Komisi XI, lanjut Anis, pihaknya akan mendorong agar masalah gagal bayar ini tidak terkatung-katung lagi. Komisi XI akan mendesak pihak-pihak terkait untuk membahas upaya-upaya penyelamatan dana pemegang polis Bumiputera. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat "Kapolri, Harus Dicopot"

Anggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Meledak Emosi Andre Rosiade di Rapat Kerja DPR
VIDEO: Meledak Emosi Andre Rosiade di Rapat Kerja DPR "Leher Konglomerat Bisa Kita Patahin!"

Andre menekankan apabila BPKN tidak mampu menyelesaikan masalah, segera melapor ke Komisi VI agar dibantu

Baca Selengkapnya
Mimik Serius AHY saat Rapat Perdana di DPR, Dicecar Junimart soal Pejabat BPN Tersandung Hukum
Mimik Serius AHY saat Rapat Perdana di DPR, Dicecar Junimart soal Pejabat BPN Tersandung Hukum

Sebelumnya, dalam pemaparannya AHY secara tegas mengungkap bakal menggebuk habis mafia tanah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Telak DPR Bocorkan Nasib Erick Thohir, Banyak Tekanan Buat Pilih Dirut & Komut BUMN
VIDEO: Telak DPR Bocorkan Nasib Erick Thohir, Banyak Tekanan Buat Pilih Dirut & Komut BUMN

Dalam rapat, Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto, menyebut ke depan Menteri BUMN Erick Thohir makin banyak alami tekanan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka Rieke 'Oneng' Teriak Rugi Bandar Skak Bos Asabri Soal Duit Pensiun TNI-Polri
VIDEO: Murka Rieke 'Oneng' Teriak Rugi Bandar Skak Bos Asabri Soal Duit Pensiun TNI-Polri

Rieke merasa masalah korupsi dana pensiun TNI dari Asabri membuatnya masih gusar.

Baca Selengkapnya
Akhirnya OJK Jatuhkan Sanksi untuk Jiwasraya dan Berdikari Insurance
Akhirnya OJK Jatuhkan Sanksi untuk Jiwasraya dan Berdikari Insurance

Jiwasraya dan PT Berdikari Insurance tetap diwajibkan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
KIP Khawatir Dana Tapera Bernasib Sama dengan Asabri dan Jiwasraya
KIP Khawatir Dana Tapera Bernasib Sama dengan Asabri dan Jiwasraya

Publik sanksi pengelolaan dana Tapera transparan jika berkaca dengan kasus-kasus korupsi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Rahayu Saraswati akan Lapor Prabowo jika Nasib Rudy Soik Tidak Jelas
Rahayu Saraswati akan Lapor Prabowo jika Nasib Rudy Soik Tidak Jelas

Keponakan Prabowo itu menilai Rudy Soik telah membongkar kasus mafia subsidi BBM, namun malah diterpa pelanggaran kode etik hingga dipecat.

Baca Selengkapnya