Kasus Omicron Dinilai Tak Berdampak Besar pada Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2021
Merdeka.com - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, varian Omicron diperkirakan memberikan dampak yang sangat terbatas pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2021. Perkiraan tersebut lantaran varian Omicron baru memberikan kekhawatiran terkait tingkat penyebaran dan ancaman pada ketersediaan rumah sakit.
"Berdasarkan WHO, belum terdapat bukti bahwa varian ini mempunyai tingkat penularan dan ancaman terhadap kesehatan yang lebih tinggi," kata Josua saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (17/12).
Namun, menurutnya, omicron dapat menjadi ancaman bila tidak dimitigasi oleh pemerintah. Beberapa negara Eropa kembali merestriksi kegiatan ekonominya, sejalan dengan kenaikan kasus, meskipun belum dapat dilacak bahwa penyebab kenaikan kasus dikarenakan oleh Omicron.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan pemerintah belum akan memperketat PSBB dalam waktu dekat ini, kecuali peningkatan PSBB yang direncanakan pada Nataru sebelumnya.
Kinerja Ekonomi ke Depan
Dengan demikian, perkiraan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 tetap berada pada kisaran 4,75-5,25 persen, didorong oleh perbaikan aktivitas ekonomi Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 akan cenderung mendekati pertumbuhan ekonomi sebelum masa pandemi.
"Dengan kembalinya perekonomian di tahun 2021 ini, low-based effect, yang terjadi pada kuartal II 2021 lalu diperkirakan tidak akan terulang kembali. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi serta konsumsi," ujarnya.
Begitupun, pertumbuhan investasi dipengaruhi oleh semakin atraktifnya investasi di Indonesia, sejalan dengan kegiatan ekonomi yang mendekati kondisi sebelum pandemi. Peningkatan dari sisi investasi kemudian akan mendorong pembukaan lapangan pekerjaan, sehingga pasar tenaga kerja Indonesia semakin membaik. Alhasil, daya beli masyarakat juga ikut terdorong naik.
Dari sisi net ekspor, diperkirakan komponen ini akan cenderung turun, seiring dengan kenaikan impor akibat kebutuhan manufaktur yang tinggi, diikuti oleh normalisasi harga komoditas global.
"Hambatan dari sisi net ekspor ini yang menjadi salah satu tantangan dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2022," tutup Josua.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya