Kata Pertamina soal elpiji 3 Kg dioplos jadi 12 Kg

Merdeka.com - PT Pertaminan (Persero) Marketing Operation Region I (MOR) Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), mengapresiasi kinerja Polresta Padang yang berhasil mengungkapkan tindakan penyulingan tabung gas bersubsidi 3 Kg menjadi tabung gas non subsidi 12 Kg secara ilegal. Dari kasus ini, pihak kepolisian telah mengamankan enam pelaku.

Area Manager Communication and Relations Sumbagut, Rudi Ariffianto menegaskan bahwa tindakan penyulingan tabung gas 3 Kg telah merampas hak bagi masyarakat miskin. Selain itu, aksi tersebut juga membuat kerugian negara.

"Tabung gas 3 Kg merupakan bahan bakar yang masih disubsidi pemerintah sehingga harganya lebih rendah. Produk ini dikemas ulang oleh oknum tidak bertanggung jawab ke dalam tabung 12 Kg dan dijual dengan harga non subsidi tentu berimbas kepada keluarga miskin," terangnya, Rabu (4/1).

Diasumsikannya, ada 100 tabung gas 3 Kg yang disuking ke dalam tabung 12 Kg maka dalam sebulan ada 3.000 tabung 3 Kg yang dioplos. Lainnya satu keluarga miskin menghabiskan 3 tabung elpiji 3 Kg setiap bulannya, maka dalam satu bulan praktik pengoplosan merampas kesempatan 1.000 keluarga miskin.

"Itu contoh kasus bahwa praktik penyulingan ini, tak hanya merugikan negara karena ada subsidi di sana. Namun kesempatan keluarga miskin untuk akses produk bersubsidi juga dirampas," tambahnya.

Rudi Ariffianto mengungkapkan, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil lebih lanjut penyelidikan oleh pihak kepolisian dan hal ini Polresta Padang. Pihaknya juga berjanji akan menindak tegas dan menjatuhkan sanksi bila ditemukan indikasi keterlibatan agen dan pangkalan Pertamina dalam kasus penyulingan ini.

"Nah sanksi dari Pertamina tentu akan tegas apabila memang ada indikasi keterlibatan agen dan pangkalan," cetusnya.

Sebelumnya, tindakan penyulingan gas bersubsidi 3 Kg menjadi non subsidi 12 Kg secara ilegal itu digrebek Polresta Padang di sebuah gudang di kawasan Air Paku, Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin malam (22/1). Enam pelaku berhasil diamankan berinisial AF alias Bujang, WR, AI, DR, FS dan BL alias Uncu. Selain itu, ratusan tabung gas berbagai ukuran turut di sita.