KCJ luncurkan tiket elektronik berbentuk gelang dan kartu telepon

Merdeka.com - Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo bakal pensiun dini, hari ini. Namun, sebelum itu, dia mengumumkan bahwa pihaknya bakal meluncurkan tiket elektronik berbentuk gelang dan kartu telepon.

Terobosan ini diharapkan kian memudahkan akses pengguna kereta komuter tersebut, saat ini sudah mencapai 700 ribu orang per hari.

"Kami akan promosikan gelang khusus tiket ini di Februari secara gratis. Tahap awal 1.000 chips Sony dengan rincian 800 kartu dan 200 berbentuk gelang," ujar Tri Handoyo, di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2).

Dia mengungkapkan. KCJ menggandeng Sony Felica, produsen tiket elektronik transportasi, kartu identitas dan uang elektronik ternama asal Jepang. KCJ bakal memiliki perangkat teknologi dapat membaca chip tipe C, sudah dipakai untuk tiket elektronik moda transportasi masal di Jepang dan berbagai penjuru dunia.

"Kemudahan tipe chip ini akan memudahkan integrasi antarmoda. Karena, apapun jenis kartu tiket elektronik yang nantinya dikembangkan operator transportasi ataupun institusi lain, akan mampu dibaca oleh perangkat kami. Nantinya kami akan memiliki sistem e-ticketing paling maju di Asia Pasifik."

Selain itu, KCJ juga menggandeng Indosat untuk memasok kartu telepon bisa digunakan untuk tiket elektronik kereta komuter.

"Operator tertarik pakai itu adalah Indosat. Chip berubah karena sim card bisa untuk GSM dan multitrip (tiket KRL)," jelas dia.

Adapun tata cara penggunaan gelang dan kartu telepon, menurut Tri, serupa kartu multitrip. Gelang dan telepon genggam cukup ditempel di atas sensor terdapat di pintu elektronik. Ketika sensor hijau menyala, penumpang bisa masuk atau keluar stasiun.

Penumpang yang menggunakan telepon genggam bakal mengalami pengurangan saldo pulsa. Sayang, tiket dalam bentuk kartu telepon baru bisa diterapkan pada pertengahan tahun ini.

"Kartu lama tuker saja dengan dengan chip yang baru tapi tetap pakai nomer lama," ungkapnya. (mdk/yud)