Ke Istana Merdeka, Keluarga Korban Lion Air JT-610 Sampaikan 2 Tuntutan Pada Jokowi
Merdeka.com - Sekitar 60 keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP mendatangi halaman istana merdeka, Jakarta. Maksud kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi langsung pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan memakai atribut payung hitam sambil masing-masing membawa foto keluarga yang menjadi korban, mereka membentangkan empat spanduk besar bertuliskan ungkapan kekecewaan mereka selaku keluarga korban kecelakaan pesawat naas tersebut.
Bunyi spanduk tersebut adalah "Menuntut pemerintah untuk memberi perhatian terhadap penanganan kasus Lion Air JT-610". Kemudian spanduk berikutnya berbunyi "Pak Jokowi, disana masih ada 64 jasad menunggu dievakuasi". Selanjutnya bertuliskan "Pengabaian keselamatan demi mengeruk keuntungan PT Lion air berubah tragedi kemanusiaan". Lalu yang terakhir bertuliskan "Tuntutan keluarga korban tragedi Lion Air JT-610, mana tanggung jawabmu Rusdi Kirana?".
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Koordinator aksi penyampaian aspirasi dengan mengumumkan bahwasanya pihak keluarga korban secara resmi mengirimkan surat ditujukan kepada Presiden Jokowi pada sore hari ini. Adapun isi surat tersebut dibacakan saat aksi berlangsung oleh Inchy Ayorbaba, seorang istri yang suaminya menjadi korban tragedi kecelakaan pesawat tersebut yaitu Paul Ferdinand Ayorbaba.
Awalan surat tersebut berisi apresiasi dan rasa terima kasih bagi semua pihak yang telah terlibat selama evakuasi korban yang berlangsung selama 13 hari sejak kejadian.
"Selain itu, kami juga mengapresiasi instruksi Bapak kepada Tim Kerja untuk menggunakan peralatan modern agar dapat mendeteksi korban di dasar laut, baik dengan kamera maupun scan sonar dalam rangka mencari korban yang belum ditemukan, sebagaimana yang Bapak sampaikan dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok pada tanggal 2 November 2018," kata Inchy melalui pengeras suara di lokasi, Kamis (13/12),
Dia melanjutkan, berkat instruksi tersebut terdapat 125 (seratus dua puluh lima) korban yang telah berhasil ditemukan dan diidentifikasi. "Namun demikian, hingga hari penutupan pencarian korban pada tanggal 10 November 2018 masih terdapat 64 (enam puluh empat) korban yang belum ditemukan dan teridentifikasi," dia menambahkan.
Ada dua poin penting yang menjadi tuntutan mereka. Pertama adalah menuntut adanya pencarian korban tahap kedua sesuai dengan yang dijanjikan oleh pihak perusahaan.
"Terkait dengan 64 korban tersebut, pada tanggal 23 November 2018 pihak Lion Air telah berjanji kepada kami akan melakukan dan membiayai pencarian lanjutan tahapke-2. Namun demikian hingga hari ini, janji tersebut belum juga terealisasi. Oleh sebab itu, kami selaku keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 memohon berkenan Bapak Presiden untuk dapat memfasilitasi tuntutan kami kepada pihak Lion Air," ujarnya.
Selain itu, pihak Lion Air juga diwajibkan untuk memberikan update informasi setiap hari mengenai proses pencarian lanjutan tahap ke-2 dimaksud, yang disampaikan oleh Direksi PT Lion Mentari Airlines yang berkompeten dan berwenang dalam bidangnya.
Sebagai pihak keluarga, mereka menekankan pentingnya penemuan para korban tersebut agar dapat melakukan pemakaman secara layak. Pihak Lion Air juga dituntut untuk melanjutkan kewajibannya melakukan pendampingan kepada para keluarga korban, baik yang anggota keluarganya sudah ditemukan maupun yang belum.
"Dalam hal ini pendampingan kepada keluarga 64 (enam puluh empat) korban yang belum ditemukan dan teridentifikasi dapat diberikan dalam bentuk antara lain pemberian fasilitas biaya transportasi pergi-pulang, penginapan, konsumsi bagi keluarga yang berada di luar Jakarta selama proses pencarian lanjutan korban tahap ke-2 masih berlangsung, serta pemberian uang tunggu tambahan."
Poin kedua adalah terkait pemberian asuransi dan santunan bagi keluarga korban yang dinilai tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, danPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara. Dimana pihak keluarga diberi syarat tertentu jika ingin asuransi dan uang santunannya dapat dicairkan.
"Pihak Lion Air harus segera merealisasikan pemberian ganti rugi santunan kepada keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa adanya perjanjian lain yang bersifat memaksa dari pihak manapun. Dalam menghadapi adanya kemungkinan terburuk, kami memohon dengan segala kerendahan hati agar pemerintah dapat turut mengawal realisasi dari setiap janji yang diberikan oleh pihak Lion Air kepada seluruh keluarga penumpang.aktif mengawasi pemberian ganti rugi/santunan yang wajib diberikan oleh pihak Lion Air, mengawasi dan memberikan sanksi kepada Lion Air sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan. Semoga Bapak Presiden berkenan untuk memfasilitasi tuntutan kami terhadap pihak Lion Air tersebut. Atas perhatian dan arahan lebih lanjut dari Bapak, kami sampaikan terima kasih."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Baca SelengkapnyaAksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Beliau datang dengan mengenakan pakaian batik berwarna cokelat dan hitam.
Baca SelengkapnyaDeretan pesawat tempur TNI AU yang dikerahkan untuk mengawal Jokowi adalah 4 unit F-16 Fighting Falcon, 3 unit T-50i Golden Eagle, dan 1 unit Sukhoi SU-30 MK2.
Baca SelengkapnyaJohan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto hadir di Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, Senin (14/10).
Baca SelengkapnyaAda korban yang terkena dahan pohon yang tumbang hingga sesak napas.
Baca SelengkapnyaErick menegaskan, bahwa PSSI berkomitmen untuk mendorong pemberian hukuman maksimal.
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Erick Thohir menanggapi aspirasi keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang menuntut keadilan.
Baca SelengkapnyaPotret pesawat tempur mengawal kepulangan Jokowi mengundang decak kagum sekaligus pertanyaan tentang siapa yang mengabadikan momen itu. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi langsung menjadi sasaran warga yang meminta foto bersama.
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca Selengkapnya