Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebijakan Elon Musk Usai Beli Twitter USD44 Miliar

Kebijakan Elon Musk Usai Beli Twitter USD44 Miliar elon musk. ©REUTERS/Hannibal Hanschke/Pool/File Photo

Merdeka.com - Elon Musk akhirnya membeli Twitter dan menjanjikan perubahan besar-besaran pada salah satu platform media sosial terbesar di dunia tersebut. Memproklamirkan diri sebagai "absolut kebebasan berbicara", Elon Musk telah mengambil alih Twitter dalam kesepakatan USD 44 miliar atau setara dengan Rp 686 triliun.

Dia bahkan telah memecat kepala eksekutif, Parag Agrawal, kepala keuangan, Ned Segal dan kepala kebijakan dan urusan hukum, Vijaya Gadde sebagai maksud mengubah arah baru yang menentukan bagi perusahaan.

Miliarder itu mengatakan, bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Twitter menjadi kekuatan untuk kebaikan dalam kehidupan publik, menolak penyensoran, pembatasan konten serta melawan perang budaya yang berisiko memecah internet menjadi kelompok kanan dan kiri. Oleh karena itu akan ada beberapa kebijakan yang diambilnya untuk mengubah Twitter sesuai impiannya.

Twitter menjadi Free Speech, Free For All

Sebagai absolutis kebebasan berbicara, dia berencana untuk mengurangi pembatasan konten dan akan membatalkan larangan permanen akun yang sebelumnya dihapus dari platform karena berulang kali melanggar aturan. Misalnya seperti akun miliki mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Rencana tersebut telah menimbulkan kontroversi serta berdampak pada potensial bisnis penjualan iklan inti Twitter. Karena pengiklan merasa ragu bahwa postingan berbayar mereka akan mendapat atensi akibat harus muncul bersama konten yang lebih kontroversial.

Setelah mantan presiden AS Donald Trump dilarang di platform, Elon Musk mentweet beberapa hal ekstrem dan memancing perdebatan. Seperti salah satu tweetnya pada bulan April yang menuliskan "Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara."

Jadi bisa dilihat bahwa pelarangan menyeluruh di berbagai akun, termasuk yang telah menyebarkan informasi yang salah dan pandangan ekstremis akan dilonggarkan di masa depan atas nama ruang terbuka. Langkah seperti itu, bagaimanapun, akan bertentangan dengan pekerjaan Twitter baru-baru ini untuk membasmi perilaku berbahaya di platform ini.

Sehingga Elon Musk harus mencapai keseimbangan yang baik antara keduanya agar tidak mengasingkan pengiklan yang menjadi pemasukan utama Twitter dalam menghasilkan uang. Karena perlu diingat, perusahaan mungkin tidak ingin postingan berbayar mereka berada di sebelah tweet kontroversial.

Pengguna Membayar Biaya Berlangganan

Twitter tahun lalu meluncurkan paket berlangganan pertamanya yang disebut Twitter Blue. Paket langganan dengan biaya USD 3 membuat pengguna mendapat akses lebih banyak pada fitur terbatas. Dia telah mengindikasikan bahwa dia mendukung model seperti itu, meskipun dia menginginkannya lebih murah.

Namun dalam tweet yang sekarang dihapus, dia juga mengisyaratkan bahwa iklan akan dihapus seluruhnya dari Twitter. Karena dia menganggap kemungkinan perusahaan yang beriklan dapat mendikte kebijakan sangat meningkat jika Twitter bergantung pada uang iklan untuk bertahan hidup.

Menambahkan Tombol Edit

Panggilan untuk tombol edit bukanlah hal baru. Namun dia melakukan polling kepada pengikutnya untuk menanyakan apakah mereka ingin Twitter mengembangkan tombol Edit dan hasilnya 73 persen dari 4,4 juta suara mendukung.

Seorang pengguna yang menanggapi jajak pendapat, mengatakan bahwa tombol edit seharusnya hanya tersedia selama beberapa menit dan tweet asli harus tetap tersedia untuk umum. Musk menyebut saran itu "masuk akal".

Akhir dari Bot dan Akun Palsu

Musk menyebut bot spam, yang biasanya memposting banyak tweet di feed pengguna, sebagai "satu-satunya masalah paling menjengkelkan di Twitter". Dia percaya solusinya adalah dengan mengotentikasi "semua manusia nyata" dan menggunakan foto, email, dan nomor telepon untuk menetapkan identitas seseorang.

Meski Twitter sudah memiliki praktik yang baik untuk mendeteksi akun palsu. Tetapi menjadi lebih sulit untuk menemukan contoh di mana orang sungguhan membuat akun palsu untuk menyebarkan disinformasi atau mencoba menipu pengguna. Elon Musk berencana menyelesaikan permasalahan ini walaupun kemampuan seperti itu juga akan membutuhkan lebih banyak investasi.

Bebas Atur Algoritma

Rencananya adalah memberi orang pilihan mengatur algoritma atau rekomendasi sesuai pilihan masing-masing. Alih-alih satu algoritme yang mengatur seluruh pengalaman pengguna platform, dia ingin "menjadi sumber terbuka". Di mana pengguna dapat memilih algoritma sendiri sehingga membiarkan orang lain membuat yang baru dan sesuai dengan kesukaan mereka.

Seluruh ide ini jauh lebih rumit namun dia bertekan mendorong pengguna untuk memiliki lebih banyak opsi tentang cara kerja timeline mereka masing-masing. Dan juga demi menghindari apa yang dia sebut sebagai "dimanipulasi oleh algoritme dengan cara yang tidak disadari."

Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Cuan Jelang Musim Pilpres, Elon Musk Cabut Larangan Iklan Politik di Twitter Alias X
Demi Cuan Jelang Musim Pilpres, Elon Musk Cabut Larangan Iklan Politik di Twitter Alias X

Di tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.

Baca Selengkapnya
Elon Musk, Bos Twitter yang Kini Jadi Orang Terkaya di Dunia
Elon Musk, Bos Twitter yang Kini Jadi Orang Terkaya di Dunia

Meski begitu, nilai kekayaan Elon Musk mengalami penurunan akibat koreksi pada saham Tesla Inc. Saham Tesla turun 3,27 persen.

Baca Selengkapnya
Nilai Platform X Terus Menurun, Elon Musk Bakal Rugi Besar?
Nilai Platform X Terus Menurun, Elon Musk Bakal Rugi Besar?

Nilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.

Baca Selengkapnya
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’

Sebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk

Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resmi Jadi X dan Berlatar Hitam Putih, Nama Twitter di Gedung Kantor Pusat San Fransisco Dilepas
FOTO: Resmi Jadi X dan Berlatar Hitam Putih, Nama Twitter di Gedung Kantor Pusat San Fransisco Dilepas

Setelah Elon Musk resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo baru 'X', papan nama Twitter di luar kantor pusat mulai dilepas.

Baca Selengkapnya
Sejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar
Sejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar

Sejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar

Baca Selengkapnya
Elon Musk Buat Aturan Baru Batasi Akses Pengguna Twitter, Ini Penyebabnya
Elon Musk Buat Aturan Baru Batasi Akses Pengguna Twitter, Ini Penyebabnya

Kebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.

Baca Selengkapnya
FOTO: Logo 'X' Raksasa Pengganti Twitter Berdiri di Atas Gedung Kantor Pusat di San Francisco
FOTO: Logo 'X' Raksasa Pengganti Twitter Berdiri di Atas Gedung Kantor Pusat di San Francisco

Sekarang logo 'X' itu berdiri kokoh di atap gedung kantor pusat setelah tulisan Twitter dihapus.

Baca Selengkapnya
Elon Musk sebut Logo Burung Biru Twitter Bakal Diganti X
Elon Musk sebut Logo Burung Biru Twitter Bakal Diganti X

Belum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Mark Zuckerberg Kini Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya Nomor Dua di Dunia, Jumlah Kekayaannya Bikin Melongo
Mark Zuckerberg Kini Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya Nomor Dua di Dunia, Jumlah Kekayaannya Bikin Melongo

Saat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.

Baca Selengkapnya
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini

Hampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.

Baca Selengkapnya