Kebijakan HET dinilai buat industri pangan lebih bisa bersaing
Merdeka.com - Menjelang Ramadan, harga pangan di pasaran siap-siap alami kenaikan. Namun, pemerintah tak tinggal diam. Salah satu cara untuk menstabilisasi harga pangan adalah kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa jenis pangan seperti minyak goreng, gula, daging beku, bawang merah dan bawang putih.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati menilai kebijakan-kebijakan dalam langkah stabilisasi harga pangan yang dilakukan pemerintah sangat positif. "Jika pemerintah punya aturan, memang harus ditegakkan," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/5).
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari IPB, Hermanto Siregar menilai penetapan HET yang direspon negatif oleh para produsen dan pabrik gula mestinya bukan jadi soal. Mestinya, katanya, para produsen dan para pengusaha pabrik gula ini yang melakukan evaluasi kerja.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
Hermanto menilai penetapan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada gula membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses gula. Sebab, selama ini memang perlu ada peningkatan bagi efektifitas dan efisiensi pada pabrik gula.
"Saya kira, pemerintah harus mempertahankan kebijakan HET ini. Bagaimana industri kita mau punya daya saing kalau dengan HET saja mengeluh. Artinya kalau negara lain bisa dengan biaya produksi yang lebih murah, kita mestinya berupaya ke arah itu bukan malah meminta HETnya dinaikin," kata Hermanto.
Dia menilai kebijakan HET harus menjadi tantangan bagi industri gula agar bisa melakukan efisensi pabrik. Efisiensi tersebut tak hanya dilakukan pada pabrik gula tetapi juga kepada para usaha tani tebu.
"Karena, kalau tidak ada upaya peningkatan efisiensi di dua aspek baik di budidaya maupun perusahaan gulanya. Maka biaya persatuannya tetep tinggi, jadi mereka pasti minta HET dikurangi," jelasnya.
Dia menjelaskan efisiensi secara keseluruhan bagi komoditi gula itu kombinasi antara usaha petani tebu dan pabrik gulanya. Jadi, produktifitas ataupun rendemen gula nasional bisa ditingkatkan lagi.
"Efisiensi yang meningkat itu, rendemen gula itu bisa dinaikan lagi. Masih ada lah space dan ruangan untuk melakukan hal tersebut," tegasnya.
Hermanto menjelaskan jika penghasil tebu memiliki produktivitas yang tinggi maka para industri juga memiliki produktivitas yang tinggi juga. "Jadi misalnya, umpamanya, bisa menghasilkan tebu dengan produktivtas yang tinggi. Maka, si petani mendapatkan bayaran yang bagus. Sedangkan si pabrik kalau rendeminnya tinggi jadi gula, maka produktivitasnya tinggi," tambah Hermanto.
Dia menambahkan saat ini PT PN selaku BUMN gula juga masih memproduksi gula dengan redemin yang rendah. Hal ini karena faktor efisiensi mesin giling dan overheat pabrik. Untuk itu, lanjutnya, perlu ada perbaikan di kedua sektor.
"Bukan hanya produktivitas petani saja, pabrik gulanya juga. PT PN itu banyak yang rendeminnya rendah itu. Jadi mungkin efisiensi mesing giling, overheat pabrik juga. Jadi, dua-duanya harus diatasi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca Selengkapnya