Kebijakan penyelamatan ekonomi diumumkan, Rupiah anjlok 115 poin
Merdeka.com - Kebijakan penyelamatan ekonomi yang diumumkan pemerintah dan kebijakan Bank Indonesia ternyata belum mampu membawa nilai tukar Rupiah menguat.
Sentimen dari eksternal berupa belum adanya kepastian kebijakan dari bank sentral AS (The Fed) mengenai stimulus keuangannya, ternyata dampaknya masih sangat besar terhadap pergerakan Rupiah.
Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat Sore bergerak melemah sebesar 115 poin menjadi Rp 10.975 dibanding sebelumnya Rp 10.860 per USD. Posisi terendah nilai tukar Rupiah sempat berada di level Rp 11.095.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa Pertamina harus membeli dolar? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
"Secara jangka pendek Rupiah masih ada di kisaran Rp 10.800. Ini dikarenakan demand dari dolar AS cukup tinggi tidak diseimbangi dengan supply," ujar Analis Pasar Uang, Farial Anwar saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (23/8).
Empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yang baru saja dikeluarkan pemerintah, pengaruhnya tidak langsung dirasakan secara jangka pendek. "Kebijakan investasi itu lebih kepada sektor riil bukan kepada portfolio saham investasi," jelas dia.
Sebelumnya terdapat empat paket kebijakan yang merespon pelemahan ekonomi dalam negeri, pertama pemerintah berupaya memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah.
"Untuk sektor padat karya memiliki ekspor minimal 30 persen dari total produksi," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Jumat (23/8).
Kedua, pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, dengan menjaga defisit tetap berada di kisaran angka 2,38 persen. Ketiga, pemerintah akan menjaga daya beli tingkat inflasi dan yang terakhir adalah percepat investasi, di mana pemerintah akan mengambil langkah-langkah seperti menyederhanakan jenis-jenis investasi menjadi delapan jenis perizinan saja dari 69 jenis perizinan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca Selengkapnya