Kebijakan PPKM Dinilai Merugikan Industri Manufaktur
Merdeka.com - Kepala Center of Industry, Trade and Investment, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tidak ramah terhadap sektor industri, termasuk industri manufaktur. Sebab, kebijakan ini hanya memperbolehkan 25 persen karyawan yang bekerja.
"Pembatasan work from office 25 persen diberlakukan ke semua sektor. Ini mengganggu industri manufaktur karena sama saja dengan penutupan karena terganggunya lini produksi," kata Andry dalam Konferensi Pers INDEF bertajuk: Covid-19 Meningkat, Ekonomi Melambat, Jakarta, Minggu (7/2).
Dia menjelaskan, pembatasan yang dilakukan pemerintah seharusnya tidak dipukul rata, sebab membatasi kegiatan di sektor manufaktur hingga 25 persen sama saja dengan menghentikan proses produksi. "Ke depan pembatasan WFO ini harus dilihat dulu. Kalau ditekan sampai 25 persen ini bisa terganggu dan jadi tantangan," imbuhnya.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Bagaimana KKP menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono juga menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha pada 2025 sebesar 82 persen.
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Wacana kebijakan penerapan PPKM skala mikro juga perlu diperhatikan dan diperjelas, seberapa besar aktivitas bisnis dan industri kecil di daerah. "Pembatasan aktivitas perlu diperjelas karena seberapa besar aktivitas industri, kalau yang mikro ini di daerah bisa operasi dan bisa juga semua, jangan sampai disamaratakan," kata dia.
Terpenting pada industri manufaktur yakni penerapan protokol kesehatan yang diperketat dan perlu diawasi. Sebab selama ini, pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan hanya dilakukan secara administratif saja.
"Ini tidak cukup bisa menggambarkan kawasan industri tersebut menerapkan protokol kesehatan dan rendahnya pengawasan ini juga perlu ditingkatkan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaKenaikan upah minimum ini lebih menitikberatkan pada kemampuan pelaku industri untuk memenuhi ketentuan tersebut.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi PHK.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan di sektor industri padat karya melakukan pemutusan hubungan kerja.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa 46.240 pekerja di Indonesia mengalami PHK selama periode Januari hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk mengurus permasalahan di industri padat karya, termasuk Sritex.
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca Selengkapnya