Kebijakan proteksionisme Donald Trump tak pengaruhi ekspor Indonesia
Merdeka.com - Kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata tak berpengaruh pada kinerja ekspor barang dan jasa di Indonesia. Tercatat, komponen ekspor masih menjadi penyumbang terbesar dari sisi pengeluaran dalam pertumbuhan ekonomi RI di triwulan I-2017.
Sebagai informasi, ekspor menjadi penyumbang terbesar dari komponen pengeluaran dengan porsi 8,04 persen. Disusul, pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) dengan porsi 8,02 persen.
Kendati demikian, pemerintah juga harus tetap waspada adanya isu proteksionisme ala Donald Trump yang ingin melarang impor barang dari luar AS. Selain itu, perkembangan ekonomi global juga perlu jadi perhatian pemerintah.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
"Salah satunya kebijakan perdagangan AS yang cenderung proteksionis. Namun, dari apa yang terlihat sampai bulan Maret 2017, nampaknya itu tidak terjadi. Kita bisa melihat persentase ekspor kita ke AS tetap tumbuh. Kuartal I-2017 ekspor kita ke AS 11,70 persen sementara pertumbuhannya Triwulan I ekspor tumbuh 18,16 persen. Ada kekhawatiran di sana ada kebijakan Trump protek, tapi ini belum terlihat. Namun tetap waspada karena itu risiko eksternal yang harus dihadapi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5).
Menurutnya, ekspor non-migas memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pada triwulan I-2017 ekspor non-migas tumbuh paling tinggi mencapai 21,61 persen. "Tertinggi adalah lemak dan minyak hewan nabati, barang karet, bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, berbagai produk barang kimia 46,32 persen, dan mesin dan mekanik. Sementara perhiasan permata justru kontraksi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaKomoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 103,1. Jumlahnya naik menjadi USD 125,9 juta pada 2017.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca Selengkapnya