Kebutuhan Beras Masyarakat 2,6 Juta Ton per Bulan, tapi Produksi Hanya 2,4 Juta Ton
Merdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa saat ini sangat sulit mendapatkan gabah dengan harga Rp4.000 per Kg. Ini pula yang menyebabkan penyerapan beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,2 juta ton menjadi sulit.
"Hari ini untuk mencari gabah di lapangan dengan harga Rp4.200 sulit, dari laporan juga harga gabah ada di atas Rp5.000 ada yang juga di atas Rp5.500 kemudian tentunya ini rebutan gabah juga di market," ucap Arief saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (23/11).
Dia menuturkan, produksi beras dengan kebutuhan bulanan nasional hampir sulit dikejar. Dia menyebutkan, rata-rata kebutuhan nasional setiap bulan mencapai 2,5-2,6 juta ton. Sementara untuk realisasi produksi beras pada Oktober hanya mencapai 2,4 juta ton. Kemudian, pada November dan Desember proyeksi produksi beras hanya 2,24 dan 1,6 juta ton.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
-
Dimana stok beras disimpan? Jokowi mengklaim stok beras di pasaran juga aman. Bahkan, katanya, stok di Gudang Bulog Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Beras Cipinang melimpah.
-
Kenapa beras jadi langka? 'Satgas berdalih salah satu penyebab beras gagal panen imbas cuaca tidak menentu di beberapa daerah. Namun begitu, ketersediaan beras saat ini terbilang masih aman meski harganya mengalami perbedaan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).'
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Kalau setiap bulan kebutuhan rata-rata 2,5-2,6 juta ton ini produksinya seperti tadi proyeksi November Desember maka kita akan defisit di 2-3 bulan terakhir dalam neraca," ungkapnya.
Dia bahkan mengatakan, stok beras yang ada di Bulog merupakan stok terendah. Tercatat, saat ini stok beras berada di sekitar 594 ribu ton. Jika Bulog tidak mampu menambah stok beras, dikhawatirkan hingga akhir Desember stok beras hanya tersisa 342.801 ton.
"Apabila Bulog tidak bisa men-top up sampai 1,2 juta ton, kalau kondisinya seperti hari ini stok kita akan turun terus sampai 342.801 ton dan ini menurut kami sebagai Badan Pangan Nasional sangat bahaya," katanya.
Upaya Bulog Jaga Stok Beras
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyampaikan bahwa pihaknya berupaya segala cara agar stok beras tetap terjaga, meski dengan konsekuensi membeli beras dengan harga komersil.
Meski sudah membeli beras dengan komersil, stok beras tak kunjung tercukupi lantaran pengusaha beras pun enggan menjual ke Bulog dengan pertimbangan kebutuhan pasar masing-masing.
"Sampai hari ini membeli dengan harga Rp10.200, tapi jumlahnya memang tidak tercapai karena tidak ada barangnya," ungkapnya.
"Saya sudah mencoba pendekatan kepada pengusaha beras besar mereka juga tidak bersedia untuk memberikan kepada kita dengan harga komersil karena mereka harus menjaga supply untuk pasar mereka," imbuhnya Budi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perum Bulog mencatat total pengadaan serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah.
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaBayu menaksir sekitar 50 persen stok beras ada di rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog mencatat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 1,85 juta ton per 19 Mei 2024.
Baca Selengkapnya