Kebutuhan Tenaga Kerja Diyakini Tak Berkurang Karena Kehadiran Robot
Merdeka.com - Country Manager JobStreet.com, Faridah Lim, mengatakan perkembangan teknologi robotik dalam dunia industri belum memberikan dampak signifikan terhadap tergerusnya tenaga kerja manusia. Namun, hal tersebut tetap bukan tanpa tantangan.
"Teknologi robotik kalau saya lihat belum secara signifikan memberi impact. Sisi perusahaan apa akan mengurangi (tenaga kerja manusia). Tidak akan secara signifikan pengurangan tenaga kerja. Tetap butuh orang untuk mengoperasikan," kata dia, di Jakarta, Kamis (13/12).
Dia mengatakan perkembangan teknologi akibat merambahnya era digital justru menciptakan lebih banyak posisi dan lowongan pekerjaan. "Dengan teknologi ini, bidang spesialisasi itu semakin banyak posisi makin aneh-aneh itu efek dari perkembangan teknologi itu. Lowongan semakin banyak dan semakin variatif," jelas dia.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
Perkembangan teknologi yang diiringi makin spesifiknya posisi yang dibutuhkan dunia kerja mengharuskan pencari kerja untuk terus meningkatkan kemampuannya agar bisa bersaing dengan yang lain.
"Terjadi pergeseran tren. Misalnya posisi marketing, dari dulu dia hanya bikin event, sekarang promosi digital bukan lagi lewat brosur. Pergeseran skill," ungkap Faridah.
"Pencari tenaga kerja harus semakin kompetitif. Harus semakin mampu meningkatkan skillnya. Banyak yang tidak upgrade diri, wah kerja di sini enak, di situ enak. Perusahaan dengan nama-nama besar menjadi daya tarik, tapi juga mencari orang yang memenuhi (kriteria perusahaan)," tandas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca Selengkapnya