Kebutuhan Terus Naik, PLN akan Penuhi Permintaan Listrik dari EBT
Merdeka.com - PT PLN (Persero) turut berkomitmen dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan permintaan listrik dengan EBT di masa yang akan datang.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, permintaan listrik hingga tahun 2060 diperkirakan akan naik hingga 1.800 TWh. Adapun saat ini, permintaan listrik berkisar antara 300 TWh.
"Saat ini sektor kelistrikan kita sizenya 300 TWh. Pertumbuhan demand 4,6 persen. Di 2050, sizenya menjadi 1.100 TWh. Ada penambahan 800 TWh atau 3 kali lipat," ujar Darmawan dalam webinar, Senin (26/4).
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Di mana PLN terus berinovasi? Selain menyediakan listrik berkeadilan bagi masyarakat Indonesia, PLN juga terus menciptakan inovasi-inovasi bisnis bagi masyarakat, seperti: aplikasi PLN Mobile, Stasiun Pangisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Home Charging, program Electrifying Agriculture (EA), Electrifying Marine serta Captive Power Acquisition.
Tak hanya sampai di situ, di 2060, diperkirakan kebutuhan listrik akan mencapai 1.800 TWh, yang artinya, akan ada penambahan hingga 1.500 TWh. "Dan PLN berkomitmen penuh bahwa penambahan kapasitas tersebut akan berdasarkan renewable energy (RE)/energi baru terbarukan (EBT). Caranya bagaimana? Berinovasi," katanya.
Menurtnya, berkat inovasi, saat ini harga listrik berbasis EBT sudah lebih terjangkau dibandingkan dulu saat pengembangan awal. "Dulu harga EBT berkisar 25 hingga 30 sen dolar per kWh, sekarang sudah 3,6 hingga 4 sen dolar per kWh," katanya.
Oleh karenanya, potensi pemenuhan listrik berbasis EBT menjadi proyek menjanjikan yang tidak hanya murah namun turut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Kendati, saat ini, pemanfaatan EBT melalui PLTS masih digunakan secara intermittent, tidak terus menerus.
"PLTS sekarang saja masih berproduksi pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00. Sebagian masih intermittent, sisanya masih menggunakan energi fosil," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaJika tak juga dieksekusi, Bahlil mengancam akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca Selengkapnya