Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kegagalan proyek 35.000 MW buat Indonesia gelap gulita lebih cepat

Kegagalan proyek 35.000 MW buat Indonesia gelap gulita lebih cepat Tower Listrik. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mendesak pemerintah segera memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Pihaknya khawatir krisis listrik yang berujung pada pemadaman seperti di Sumatera Utara dalam waktu dekat bakal meluas.

Target listrik 35.000 mega watt (MW) diharapkan cepat dikerjakan dan selesai tepat waktu. Maka dari itu, proyek ini merupakan tantangan besar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Gagal kebutuhan listrik, saya khawatir pada krisis padam. Itu sangat mungkin terjadi. Ini tugas besar kementerian terkait dan PLN," kata Fabby dalam diskusi Energi Kita kerja sama merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Jakarta, Minggu (13/9).

Dampak kegagalan pemenuhan kebutuhan listrik terlihat nyata pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu. Di mana dari target 10.000 MW yang tercapai hanya 7.000 MW sehingga menyebabkan 26 sistem kelistrikan defisit akut.

"Dari sisi tadi, kita harus memenuhi listrik. Kita harus bangun listrik dan cepat waktu," ungkapnya.

Melalui proyek 35.000 MW, Fabby berharap pemerintah menjaga over supply, saat kebutuhan listrik dalam negeri terus tumbuh. Baginya yang terpenting saat ini masyarakat terpenuhi kebutuhan listriknya.

"Kita waspadai over supply. Tapi jangan sampai masyarakat kekurangan listrik," terangnya.

Pemerintah sendiri, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku telah melakukan sejumlah evaluasi. Pihaknya berjanji kesalahan lama tidak akan terulang saat ini.

"Berkaca dari itu, masalah kita ke depan, bagaimana meningkatkan kemampuan untuk merealisasikan, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang sama maka kita butuh 34.000 MW. Karena kalau pakai sistem kemarin maka tidak tercapai itu, itu yang harus kita atasi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita, bagaimana masalah lama tidak timbul lagi," kata Dirjen Ketenagalistrikan ESDM, Jarman.

COO IPP Sewatama, Suryantoro Prakoso, mengaku kebutuhan listrik Indonesia per kapita masih rendah dibanding negara tetangga. Menurutnya, kebutuhan masyarakat saat ini cuma 700 Kwh per kapita. Sedangkan negara seperti Thailand sudah 2.600 Kwh. Rendahnya kebutuhan per kapita membuat dorongan perekonomian lemah. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan

Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.

Baca Selengkapnya
Ternyata PLTS Atap Bisa Bikin PLN Merugi, Sudah Dirasakan di Jakarta
Ternyata PLTS Atap Bisa Bikin PLN Merugi, Sudah Dirasakan di Jakarta

Penggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya

Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar

Alasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia
Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia

Pemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?

Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.

Baca Selengkapnya
Waspada Kenaikan Tarif Listrik Jika Pemerintah Suntik Mati PLTU Cirebon-1
Waspada Kenaikan Tarif Listrik Jika Pemerintah Suntik Mati PLTU Cirebon-1

Sikap tergesa-gesa pemerintah melakukan pensiun dini operasional PLTU Cirebon-1 berpotensi menimbulkan malapetaka bagi masyarakat kelas menengah bawah.

Baca Selengkapnya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya

Sikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Sudah 10 Tahun Impor Listrik dari Malaysia
Ternyata Indonesia Sudah 10 Tahun Impor Listrik dari Malaysia

Diharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.

Baca Selengkapnya
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing

Sejumlah peneliti asing mengkritik rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya