Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KEIN: Baju Impor Bekas Ilegal Bunuh Industri Tekstil Dalam Negeri

KEIN: Baju Impor Bekas Ilegal Bunuh Industri Tekstil Dalam Negeri Baju bekas. ©Istimewa

Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta menyebut bahwa penjualan baju bekas impor ilegal menjadi salah satu penyebab matinya industri tekstil dalam negeri. Baju impor bekas ilegal ini kini kian marak dijumpai.

Arief mengungkapkan, penjualan baju bekas impor tersebut kini tak hanya ditemui di pinggir jalan saja, melainkan sudah memasuki toko dan pusat perbelanjaan.

"Pandangan saya, itu dilarang dan di Jakarta misalnya, itu pasti ilegal," kata dia saat ditemui di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (11/9).

Dia mengaku heran kenapa baju impor bekas tersebut kian menjamur dan digandrungi masyarakat. Padahal keberadaannya tidak melalui prosedur yang seharusnya. "Kenapa bisa masuk dan diperdagangkan? berarti ada kelalaian dalam penegakan hukum," ujarnya.

Dia menjelaskan, baju impor bekas tersebut selain kehadirannya yang melanggar regulasi, juga dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan konsumen dalam hal ini masyarakat yang membeli dan memakainya.

"Kita gatau quality kesehatan tekstil bekas kalau diperdagangkan, karena kita gak tahu country originnya di mana, siapa pemakai sebelumnya, sudah berapa lama ga dipakai, dan seterunya," ungkapnya.

Dia menilai, keberadaan baju impor bekas tersebut dapat membunuh para pelaku industri kecil menengah dalam negeri, khususnya di bidang tekstil. Sebab masyarakat dipastikan jauh lebih tergiur dengan harga murah yang mereka tawarkan tanpa perlu tahu asal usul pakain tersebut.

Apalagi, pakaian bekas tersebut dijajakan oleh penjual di lokasi yang sudah terkenal di mata masyarakat. Misal di Jakarta, adalah Pasar Senen dan di Kawasan Tanah Abang. "Kemudian dia juga akan mematikan IKM industri kecil dan menengah yang berbasis tekstil. Karena, dengan harga yang sama orang mungkin tidak akan datang lagi misalnya paling sederhana ke penjahit dan konveksi yang kecil-kecil," ujarnya.

"Jadi, dalam konteks ini aparat dalam hal ini bea cukai aparatur keamanan, perdagangan harus sangat serius ya karena ini adalah menyangkut hidup mati IKM kita dalam bidang tekstil," dia menambahkan.

Dia menegaskan bahwa hal ini harus segera diatasi. Sebab penjualan baju bekas tersebut sudah menyebar di banyak wilayah di Tanah Air tidak hanya di Pulau Jawa.

"Jadi perlu law enforcement (penegakan hukum) dan gak boleh dibiarkan. aparat, Bea Cukai, aparatur keamanan, perdagangan, harus sangat serius ya karena ini menyangkut hidup mati IKM dalam tekstil. Kalau dibiarkan merebak di mana-mana, di pedesaan masuk semua. Di Sumut ada kan Monza, tekstil bekas semua malah udah sampai Papua, Riau, bukan cuma Jawa, tapi seluruh wilayah Indonesia. Kemungkinan ada organisasi yang mengatur, terorganisasi," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi

Seluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.

Baca Selengkapnya
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh

Teten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Penyelamatan Uang Negara di 'Jalur Tikus'
Penyelamatan Uang Negara di 'Jalur Tikus'

Akibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.

Baca Selengkapnya
Bikin Bangkrut Pabrik di Indonesia, Kain Gulungan Ilegal Asal China Senilai Rp90 Miliar Disita Pemerintah
Bikin Bangkrut Pabrik di Indonesia, Kain Gulungan Ilegal Asal China Senilai Rp90 Miliar Disita Pemerintah

Mendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.

Baca Selengkapnya
250.000 Karyawan Tekstil Kena PHK dalam Dua Tahun
250.000 Karyawan Tekstil Kena PHK dalam Dua Tahun

Industri tekstil terus menurun karena produk impor ilegal yang membanjiri pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang

Karena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Ungkap Barang Impor Ilegal Tangkapan Satgas Senilai Rp46 Miliar, Ada HP, Laptop hingga Pakaian Bekas
Mendag Zulhas Ungkap Barang Impor Ilegal Tangkapan Satgas Senilai Rp46 Miliar, Ada HP, Laptop hingga Pakaian Bekas

Mendag Zulhas membeberkan hasil tangkapan Satgas Barang Impor Ilegal yang berpotensi merugikan negara Rp18 miliar.

Baca Selengkapnya