Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KEIN sebut utang asing bisa wujudkan cita-cita ekonomi Pancasila

KEIN sebut utang asing bisa wujudkan cita-cita ekonomi Pancasila Fraksi PDIP Arif Budimanta. ©2014 merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengingatkan pemerintah untuk tidak membebankan jangka panjang untuk rakyat Indonesia akibat penerbitan utang. Untuk itu, pemerintah perlu memperhatikan imbal hasil dan suku bunga dalam penerbitan utang.

"Kalau imbal hasilnya tinggi dan jangka waktunya pendek, berpotensi menjadi beban bagi anggaran belanja pemerintah," ujar Arif dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (23/7).

Dia berharap, agar pemerintah mampu mengonversi utang menjadi aset yang produktif, sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi warga negara Indonesia. Data Kementerian Keuangan menyebutkan, utang pemerintah per Mei 2017 mencapai Rp 3.672 triliun.

Orang lain juga bertanya?

Walaupun utang ini besar, kata Arif, seharusnya tetap dapat dimanfaatkan sebagai aset yang produktif, sehingga mampu mendorong terciptanya kesejahteraan sosial. Jadi, utang jangan dilihat sebatas upaya untuk menutupi kekurangan likuiditas atau memberikan napas lebih lega bagi fiskal.

"Jika hal itu dilaksanakan, maka kondisi utang saat ini akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan semangat Ekonomi Pancasila. Karena yang harus dilihat adalah pemanfaatannya," tegasnya.

Sepanjang pemanfaatannya memberikan kesejahteraan kepada warga, maka dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas nasional. Dengan demikian, lanjutnya, terjadi proses pembangunan secara berkesinambungan yang baik.

Yakni, utang terkonversi menjadi aset produktif, kemudian memberikan manfaat pada tingkat kesejahteraan warga, selanjutnya masyarakat Indonesia pun semakin produktif sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkualitas.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2017 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan telah turun menjadi 10,64 persen, lebih rendah dibandingkan September dan Maret 2016 yang masing-masing 10,70 persen dan 10,86 persen. Bahkan, ketimpangan juga mulai menyempit. Pada Maret 2017, indeks Gini yang menjadi indikator ketimpangan telah turun menjadi 0,393 dari 0,394 pada September 2016.

Sedangkan tingkat pengangguran, pada 2017, pemerintah mampu mengurangi tingkat pengangguran yang sangat drastis. Per Februari 2017, data BPS menyebutkan, tingkat pengangguran hanya 5,3 persen lebih rendah dibanding Februari dan Agustus tahun sebelumnya yang masing-masing: 5,5 dan 5,6 persen.

"Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang terendah sejak 18 tahun terakhir atau sejak 1999," jelas Arif.

Untuk itulah, Politisi PDIP ini menekankan agar kementerian dan lembaga pemerintahan mendukung penuh cita-cita Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan perekonomian yang berkeadilan sosial. Hal ini sejalan dengan semangat Ekonomi Pancasila.

Menurut Arif, Ekonomi Pancasila merupakan sistem pengaturan hubungan antara negara dan warga negara yang ditujukan untuk memajukan kemanusiaan dan peradaban, memperkuat persatuan nasional melalui proses usaha bersama dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang adil bagi seluruh warga negara.

"Kebijakan perekonomian harus didorong untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan separuh-separuh," tambahnya.

Dia menambahkan, setidaknya ada tiga pilar penting dalam Ekonomi Pancasila. Pertama, pembangunan ekonomi harus berorientasi keadilan. Kedua, ekonomi digagas untuk memberikan pemerataan pembangunan dan mempersatukan bangsa. Ketiga, semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan kesempatan sama.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Kaya Ternyata Tetap Punya Utang, Ini Penjelasannya
Orang Kaya Ternyata Tetap Punya Utang, Ini Penjelasannya

Setiap orang tak akan luput dari utang, termasuk orang kaya.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia di 2025 Versi Pengusaha
Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia di 2025 Versi Pengusaha

Untuk menghadirkan investasi ke Indonesia yang penting adalah mengenai kepastian hukum yang akan menjadi cikal bakal kebangkitan atau keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945

Saat ini sistem ekonomi yang dibangun masih absen mengakar pada falsafah pendirian bangsa itu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan
Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan

Menurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Patut Dicontoh! Cara Orang Kaya Kelola Utang Agar Tetap Kaya
Patut Dicontoh! Cara Orang Kaya Kelola Utang Agar Tetap Kaya

Sebenarnya, orang-orang kaya memanfaatkan utang agar mereka bisa menambah kekayaan.

Baca Selengkapnya
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah

Kadin Indonesia telah menyiapkan white paper untuk pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024

Realisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Pakai Dana APBN, PT PII Siap Jamin Utang Kereta Cepat Whoosh
Pakai Dana APBN, PT PII Siap Jamin Utang Kereta Cepat Whoosh

Besaran penjaminan akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan PT PII.

Baca Selengkapnya