Kejanggalan di balik niat Jokowi tekan harga daging ke Rp 80.000/Kg
Merdeka.com - Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang menetapkan harga daging sapi sebelum Ramadan dan Lebaran sebesar Rp 80.000 per kilogram dinilai janggal. Pemerintah dinilai tidak bisa mematok harga tanpa memperhatikan biaya produksi peternak dalam negeri.
Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, kebijakan penetapan harga daging sapi seharusnya tidak berdasarkan harga daging sapi beku impor yang belum jelas kualitasnya.
"Banyak hal yang tidak rasional dalam penetapan harga daging sapi ini. Peternak lokal jelas akan rugi, dan lebih baik menjual sekarang saja. Nanti pas puasa dan Lebaran daging tidak ada di pasaran, dan siapa yang diuntungkan kalau begini, tentu mereka-mereka yang punya akses impor daging," kata Enny akhir pekan ini.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Apa yang terjadi jika makan daging sapi berlebihan? Namun, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik secara langsung seperti pusing dan mual maupun penyakit degeneratif yang sifatnya jangka panjang seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, dan asam urat.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Enny mengatakan, peternak lokal pasti rugi dengan penetapan harga daging Rp 80.000 per kilogram. Lebih dari 6 juta peternak lokal akan menanggung potensi kerugian sekitar Rp 70 triliun.
"Karena harga sapi hidup akan jatuh dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 30.000 per Kg. Rata rata nilai per ekor sapi di peternak saat ini sekitar Rp 14 juta (Rp 45.000 x rata-rata 300 Kiloan per ekor-red)," katanya.
Ketua ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Impor Sapi), Thomas Sembiring justru mempertanyakan motif bergesernya pola impor dari bakalan menjadi daging beku jelang Ramadan ini. Menurutnya, jika memang pemerintah akan mengimpor 27.400 ton daging beku, kenapa pemerintah hanya menyetujui impor sapi bakalan kuartal dua sebanyak 250.000 ekor dari permintaan 500.000 ekor lebih.
"Bukankah dengan mengimpor sapi bakalan, akan ada nilai tambah yang diperoleh? Ataukah memang pemerintah akan merubah pola kebijakan impor sapi dalam bentuk bakalan kepada pola impor daging beku?," katanya.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80.000 per kilogram sangat tidak rasional. Menurutnya, harga daging sapi di pasaran tidak akan bisa turun sejauh itu meskipun pemerintah melakukan operasi pasar dengan daging sapi impor yang akan didatangkan.
"Mustahil dan tidak rasional harga daging sapi bisa di bawah Rp 80.000 per kilogram. Tetap akan di atas Rp 100.000 per kg," kata Asnawi.
Asnawi menjelaskan, harga daging tidak mungkin bisa menyentuh angka Rp 80.000 per kg karena harga pokok produksi (HPP) pedagang sudah di kisaran Rp 109-Rp 110.000 per kilogram.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnyaharga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca Selengkapnya