Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kejar Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Waspadai Rendahnya Penyaluran Kredit

Kejar Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Waspadai Rendahnya Penyaluran Kredit Menkeu Sri Mulyani. ©Setpres RI

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menilai pemulihan ekonomi nasional masih perlu diwaspadai meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,1 persen (yoy). Sebab, dari sektor perbankan belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Salah satunya tercermin dari realisasi penyaluran kredit pada Juli 2021 hanya tumbuh 0,5 persen. Padahal biasanya pertumbuhan kredit mencapai dua digit.

"Penyaluran kredit perbankan pada akhir Juli 2021 baru tumbuh 0,5 persen, masih sangat kecil dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II sampai 7,1 persen," kata Sri Mulyani dalam pembukaan Penandatanganan MoA Strategic Sharia Banking Management (SSBM), Jakarta, Rabu (22/9).

Sri Mulyani menjelaskan, sektor perbankan merupakan sektor keuangan terbesar yang menjalankan fungsi intermediasi. Perbankan menerima simpanan dana masyarakat yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Pembiayaan tersebut diarahkan untuk kegiatan produktif baik untuk investasi, ekonomi produktif maupun konsumsi. Sehingga roda perekonomian bergerak.

Kondisi sebaliknya terjadi pada penghimpunan dana masyarakat. Dana Pihak Ketiga (DPK) selama pandemi Covid-19 selalu tumbuh dua digit. Sampai Juli 2021, pertumbuhan DPK mencapai 10,34 persen. Hal ini menunjukkan perbankan kelebihan likuiditas dan penyaluran kredit untuk kebutuhan kegiatan produktif belum menunjukkan perbaikan.

"Artinya perbankan dengan likuiditas yang banyak, karena masyarakat yang menempatkan dananya di perbankan namun perbankan belum melakukan penyaluran dalam kegiatan produktif," kata dia.

Pekerjaan Rumah

Kondisi ini pun menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para pemangku kepentingan di sektor keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Bersama pemerintah para regulator harus mengawal dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun di sisi lain juga harus mendorong sistem keuangan agar terus bergerak menopang pemulihan ekonomi nasional.

"Ini akan jadi PR kita untuk sama-sama dengan sektor keuangan mengawal dan menjaga stabilitas sistem keuangan dan di sisi lain mendorong sistem keuangan sebagai penopang pemulihan ekonomi nasional," kata dia.

Meski begitu, Sri Mulyani sedikit merasa sedikit lebih baik karena NPL gross berada di level 3,24 persen. Hal ini merupakan hasil dari kebijakan relaksasi kredit yang dikeluarkan OJK sejak tahun lalu.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank

Sebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini

Salah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.

Baca Selengkapnya
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024
Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024

Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Konsultan Pajak dan Keuangan Cerminan Kondisi Ekonomi Negara
Sri Mulyani Sebut Konsultan Pajak dan Keuangan Cerminan Kondisi Ekonomi Negara

Perekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.

Baca Selengkapnya
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM

Penyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia  Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,1 Triliun
Bank Indonesia Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,1 Triliun

Pertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya