Kejar target produksi, PHE ONWJ anggarkan Rp 7,12 T tahun ini
Merdeka.com - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengalokasikan rencana kerja dan anggaran sebesar USD 565 juta atau Rp 7,12 triliun. Anggaran tersebut terdiri atas belanja modal sebesar USD 168 juta dan biaya operasi senilai USD 397 juta.
Dana tersebut dialokasikan untuk mencapai target produksi minyak sebesar 37.300 barel per hari dan gas sebanyak 163 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). General Manager PHE ONWJ Irwansyah, mengatakan belanja modal tersebut dianggarkan untuk pemboran tiga sumur, workover 11 sumur, proyek penggantian produk pipeline dan peningkatan fasilitas di lima station. Sedangkan, belanja operasi dialokasikan terutama untuk biaya produksi.
"Sumber dana sepenuhnya dari PHE holding," ujar Irwansyah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/1).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana cara Pertamina mencapai tujuannya? 'Kita harus melakukan tiga hal tersebut namun kita juga harus menjaga semua agar berjalan paralel. Kita yakin Indonesia bisa mandiri energi. Kita harus bergerak lebih cepat, lebih lincah karena tantangan ke depan lebih menantang. Semuanya memiliki perannya masing-masing. Kita akan harmonisasi dan sinergi sehingga Pertamina Grup memiliki kekuatan untuk bergerak lebih cepat menuju net zero emmision 2060,' tutupnya.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Menurut Irwansyah, target produksi minyak dan gas tahun ini turun dibandingkan pencapaian tahun lalu. Pada 2015, produksi minyak PHE ONWJ mencapai 40.031 barel per hari (bph) dari target dalam WP&B sebesar 40.000 bph. Sedangkan, pencapaian produksi gas sebesar 178,4 MMSCFD dari target dalam WP&B sebesar 175 MMSCFD.
"Target produksi minyak tahun ini turun terutama karena decline produksi, dan banyaknya rencana kerja sumur yang tidak ekonomis dilaksanakan, terkait dengan penurunan harga minyak.Target produksi gas turun, terutama karena decline produksi," kata dia.
Sementara itu, Deputi Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, mengatakan penurunan target produksi PHE ONWJ itu masuk akal karena produktivitas lapangan yang sudah turun. Bisa juga karena pertimbangan bisnis karena harga minyak mentah yang terus turun.
"Untuk apa produksi minyak banyak-banyak di saat harga minyak saat ini sedang turun. Lebih baik menahan produksi sambil menunggu harga minyak naik," kata Komaidi.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaSelama 2 tahun menjadi Subholding Upstream Pertamina, PHE menorehkan kinerja positif.
Baca Selengkapnya