Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekayaan Sederet Miliarder Asal Rusia Anjlok Akibat Ketegangan di Eropa Timur

Kekayaan Sederet Miliarder Asal Rusia Anjlok Akibat Ketegangan di Eropa Timur Ilustrasi orang kaya. ©2019 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak awal bulan ini membuat Kekayaan miliarder di Rusia anjlok hingga USD32 miliar atau setara Rp459,4 triliun di tahun ini. Penurunan kekayaan ini terjadi menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan sanksi terhadap bank dan elit Rusia terkait invasi di Ukraina.

Dilansir dari Aljazeera, Bloomberg Billionaires Index mengungkapkan bahwa Gennady Timchenko, berada di posisi teratas sebagai miliarder Rusia yang melihat penurunan kekayaan, dengan hampir sepertiga kekayaannya anjlok tahun ini.

Kekayaan putra seorang perwira militer Soviet sekaligus teman Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Timchenko, kini menurun dan tercatat hanya sekitar USD16 miliar. Timchenko mengumpulkan sebagian besar kekayaannya berasal dari saham di produsen gas Rusia Novatek.

Adapun pemegang saham Novatek lainnya, yakni Leonid Mikhelson, yang juga melihat penurunan kekayaan. Kekayaan Leonid Mikhelson telah anjlok USD 6,2 miliar tahun ini.

Adapun pimpinan Lukoil, Vagit Alekperov, yang kekayaannya juga menurun sekitar USD 3,5 miliar pada periode yang sama karena saham perusahaan energi itu telah turun hampir 17 persen.

Selain AS, Inggris juga memberlakukan sanksi pada lima bank dan tiga miliarder Rusia, termasuk Timchenko. Dalam daftar sanksi Inggris, terdapat pemilik perusahaan pipa gas Rusia Stroygazmontazh, Boris Rotenberg, dan keponakannya Igor Rotenberg.

23 miliarder di Rusia saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 343 miliar atau Rp 4,9 kuadriliun. Jumlah itu turun dari USD 375 miliar pada akhir tahun. Pasar merosot lebih lanjut pekan ini setelah Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina, yang menyebabkan Jerman menghentikan proyek energi dengan Rusia.

Operasi Militer Rusia di Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina, mengklaim ditujukan untuk melindungi warga sipil.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir Al Arabiya, Putin mengatakan tindakan itu muncul sebagai respons atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia mengatakan, Rusia tidak punya tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.

Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk menghalangi tindakan Rusia akan menimbulkan "konsekuensi yang tidak pernah mereka saksikan."

Dia menuding AS dan sekutunya mengabaikan permintaan Rusia untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan NATO dan memberikan Moskow jaminan keamanan. Putin mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan "demiliterisasi" Ukraina.

Putin menambahkan, semua prajurit Ukraina yang meletakkan senjatanya dapay meninggalkan zona pertempuran dengan aman.

Belum ada tanggapan dari Gedung Putih terkait pidato Putin ini, tapi pejabat AS telah berulang kali berjanji untuk menjatuhkan berbagai sanksi pada perekonomian Rusia dan sekutu Putin sebagai balasan atas invasi lebih jauh terhadap Ukraina.

Reporter: Natasha Khairunnisa Amani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang

Kesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Sederhana, Kini Jadi Presiden Terkaya di Dunia dengan Kekayaan Rp996 Triliun
Lahir dari Keluarga Sederhana, Kini Jadi Presiden Terkaya di Dunia dengan Kekayaan Rp996 Triliun

Dia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Harga Solar Naik Tajam Usai Putin Perintahkan Setop  Ekspor Minyak
Harga Solar Naik Tajam Usai Putin Perintahkan Setop Ekspor Minyak

Larangan ekspor solar ini sebagai pembalasan terhadap sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Harta Orang Kaya di Dunia Naik 4,2 Persen
Harta Orang Kaya di Dunia Naik 4,2 Persen

Hampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.

Baca Selengkapnya
Data Terbaru 10 Orang Terkaya di China, Ada Bos TikTok yang Hartanya Merosot Rp95 Triliun
Data Terbaru 10 Orang Terkaya di China, Ada Bos TikTok yang Hartanya Merosot Rp95 Triliun

Penurunan harga real estat yang berkepanjangan ditambah beberapa kasus gagal bayar yang juga membebani kekayaan miliarder China.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan

Jokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.

Baca Selengkapnya
Dalam 3 Tahun, Total Harta Kekayaan 5 Konglomerat Dunia Meroket hingga Tembus Rp13.500 Triliun
Dalam 3 Tahun, Total Harta Kekayaan 5 Konglomerat Dunia Meroket hingga Tembus Rp13.500 Triliun

Total gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.

Baca Selengkapnya
Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin
Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin

Peningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.

Baca Selengkapnya