Kekayaan Sederet Miliarder Asal Rusia Anjlok Akibat Ketegangan di Eropa Timur
Merdeka.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak awal bulan ini membuat Kekayaan miliarder di Rusia anjlok hingga USD32 miliar atau setara Rp459,4 triliun di tahun ini. Penurunan kekayaan ini terjadi menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan sanksi terhadap bank dan elit Rusia terkait invasi di Ukraina.
Dilansir dari Aljazeera, Bloomberg Billionaires Index mengungkapkan bahwa Gennady Timchenko, berada di posisi teratas sebagai miliarder Rusia yang melihat penurunan kekayaan, dengan hampir sepertiga kekayaannya anjlok tahun ini.
Kekayaan putra seorang perwira militer Soviet sekaligus teman Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Timchenko, kini menurun dan tercatat hanya sekitar USD16 miliar. Timchenko mengumpulkan sebagian besar kekayaannya berasal dari saham di produsen gas Rusia Novatek.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Bagaimana kekayaan miliarder di Amerika Serikat berubah? - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
Adapun pemegang saham Novatek lainnya, yakni Leonid Mikhelson, yang juga melihat penurunan kekayaan. Kekayaan Leonid Mikhelson telah anjlok USD 6,2 miliar tahun ini.
Adapun pimpinan Lukoil, Vagit Alekperov, yang kekayaannya juga menurun sekitar USD 3,5 miliar pada periode yang sama karena saham perusahaan energi itu telah turun hampir 17 persen.
Selain AS, Inggris juga memberlakukan sanksi pada lima bank dan tiga miliarder Rusia, termasuk Timchenko. Dalam daftar sanksi Inggris, terdapat pemilik perusahaan pipa gas Rusia Stroygazmontazh, Boris Rotenberg, dan keponakannya Igor Rotenberg.
23 miliarder di Rusia saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 343 miliar atau Rp 4,9 kuadriliun. Jumlah itu turun dari USD 375 miliar pada akhir tahun. Pasar merosot lebih lanjut pekan ini setelah Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina, yang menyebabkan Jerman menghentikan proyek energi dengan Rusia.
Operasi Militer Rusia di Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina, mengklaim ditujukan untuk melindungi warga sipil.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir Al Arabiya, Putin mengatakan tindakan itu muncul sebagai respons atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia mengatakan, Rusia tidak punya tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.
Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk menghalangi tindakan Rusia akan menimbulkan "konsekuensi yang tidak pernah mereka saksikan."
Dia menuding AS dan sekutunya mengabaikan permintaan Rusia untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan NATO dan memberikan Moskow jaminan keamanan. Putin mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan "demiliterisasi" Ukraina.
Putin menambahkan, semua prajurit Ukraina yang meletakkan senjatanya dapay meninggalkan zona pertempuran dengan aman.
Belum ada tanggapan dari Gedung Putih terkait pidato Putin ini, tapi pejabat AS telah berulang kali berjanji untuk menjatuhkan berbagai sanksi pada perekonomian Rusia dan sekutu Putin sebagai balasan atas invasi lebih jauh terhadap Ukraina.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaDia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaLarangan ekspor solar ini sebagai pembalasan terhadap sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaHampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga real estat yang berkepanjangan ditambah beberapa kasus gagal bayar yang juga membebani kekayaan miliarder China.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca Selengkapnya