Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekecewaan bos Bappenas gagal jadi Presiden IFAD

Kekecewaan bos Bappenas gagal jadi Presiden IFAD bambang brodjonegoro. ©tpidsulut.org

Merdeka.com - Langkah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro untuk menjadi Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD) harus berakhir. Bambang mengaku kecewa terhadap kekalahannya dalam pemilihan Presiden IFAD.

"Ya kecewa wajar namanya manusia. Itu konteks politik globalnya ya negara maju lagi fokus ke Afrika," ujar Bambang di Kementerian Perekonomian, Jumat (17/2).

Pemilihan sebanyak dua ronde di sidang tahunan IFAD yang berlangsung di Roma, Italia, 14-15 Februari 2017. Mantan Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo berhasil mendapat suara terbanyak.

"Intinya negara maju sukanya sama orang Afrika," katanya.

Dalam pemilihan sebanyak dua ronde di sidang tahunan IFAD yang berlangsung di Roma, Italia, 14-15 Februari 2017, mantan Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo berhasil mendapat suara terbanyak. Houngbo berhasil meraih suara 54,432 persen mengalahkan 7 kandidat lainnya. Posisi kedua ditempati oleh Politikus Italia Paolo De Castro dengan jumlah suara 20,341 persen, dan ketiga Wakil Indonesia Bambang PS Brodjonegoro yang meraih suara 17,654 persen.

"Houngbo, Paolo De Castro dan Bambang Brodjonegoro berhasil maju ke ronde kedua setelah meraih suara terbanyak pada ronde pertama. Di ronde pertama, Houngbo meraih 39,623 persen suara, Paolo De Castro 15,088 persen dan Bambang 15,088 persen," jelas Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas, Danang Rizki Ginanjar.

Dengan begitu, Houngbo akan menjadi Presiden IFAD masa jabatan 2017-2021 dan mulai bertugas tanggal 1 April 2017. Pemilihan Presiden IFAD, lanjut Danang, ditentukan oleh besar kecilnya kontribusi permodalan masing-masing negara kepada IFAD. Saat ini terdapat 18 negara anggota IFAD yang memiliki lebih dari 50 persen total hak suara memilih dari total 176 negara anggota.

Adapun 10 negara yang memiliki hak suara paling besar adalah Amerika Serikat 6,98 persen, Italia 4,22 persen, Jerman 4,09 persen, Jepang 4,09 persen, Belanda 3,83 persen, Arab Saudi 3,52 persen, Kanada 3,44 persen, Inggris 3,29 persen, Swedia 3,12 persen dan Prancis 3 persen. Indonesia sendiri memiliki hak suara sebesar 0,73 persen dan berada di urutan ke-25.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kini Mundur, Bambang Susantono Pernah Curhat 11 Bulan Tak Digaji saat Jabat Kepala Otorita IKN
Kini Mundur, Bambang Susantono Pernah Curhat 11 Bulan Tak Digaji saat Jabat Kepala Otorita IKN

Semasa menjabat, Bambang rupanya pernah mengungkap soal hak keuangannya yang tersendat.

Baca Selengkapnya
PDIP Dapat Bocoran, Bambang Susantono 'Dimundurkan' Karena Tak Dapat Investor untuk IKN
PDIP Dapat Bocoran, Bambang Susantono 'Dimundurkan' Karena Tak Dapat Investor untuk IKN

PDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Pedas Sindir Capres-Cawapres Tak Dukung IKN
VIDEO: Bahlil Pedas Sindir Capres-Cawapres Tak Dukung IKN "Alhamdulillah Mereka Sudah Kalah"

Bahlil Lahadalia menyinggung capres dan cawapres yang tidak mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Baca Selengkapnya
Tom Lembong Unggah Foto Anies: Lebih Baik Tak Jadi Berlayar daripada Menumpang Perahu Bajak Laut
Tom Lembong Unggah Foto Anies: Lebih Baik Tak Jadi Berlayar daripada Menumpang Perahu Bajak Laut

Tom Lembong tidak menjelaskan maksud dan arti tulisan pada gambar yang direpost pada story Instagramnya. Bahkan unggahan itu kini sudah tidak terlihat lagi.

Baca Selengkapnya
Ada Investor dan Status Tanah Belum Jelas di Balik Pengunduran Kepala Otorita IKN
Ada Investor dan Status Tanah Belum Jelas di Balik Pengunduran Kepala Otorita IKN

Basuki menjelaskan duduk persoalan pembangunan IKN saat ini

Baca Selengkapnya
Mundur dari Kepala Badan OIKN, Ini Tugas Baru Bambang Susantono
Mundur dari Kepala Badan OIKN, Ini Tugas Baru Bambang Susantono

Tugas baru Bambang ialah membantu langsung Jokowi untuk memperkuat kerja sama internasional.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Teka-Teki Empat Hari Jejak Politik Anies Hingga Direcoki Kekuatan 'Mulyono & Geng'
VIDEO: Teka-Teki Empat Hari Jejak Politik Anies Hingga Direcoki Kekuatan 'Mulyono & Geng'

Jalan Anies Baswedan menuju Pilkada 2024 akhirnya kandas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Geram Kepala Otorita IKN Mundur
VIDEO: Luhut Geram Kepala Otorita IKN Mundur "Kita Tidak Usah Bicara Aib Orang!"

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan alasan Kepala Otorita IKN mundur dari jabatannya

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Alasan Bambang Susantono Mundur dari Kepala OIKN
Jokowi Buka Suara soal Alasan Bambang Susantono Mundur dari Kepala OIKN

Jokowi meyakini mundurnya dua pimpinan OIKN tak mempengaruhi investor asing untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Anies dalam Tiga Hari: Antiklimaks di Jakarta dan Jabar usai Terombang Ambing di Kandang Banteng
Anies dalam Tiga Hari: Antiklimaks di Jakarta dan Jabar usai Terombang Ambing di Kandang Banteng

Jalan Anies Baswedan 'berlayar' menuju Pilkada 2024 dipastikan kandas. Setelah 3 hari terakhir Anies terombang ambing mencari tiket maju Pilkada dari PDIP.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Mundur, Puan: Jangan Sampai Investor Semakin Tidak Tertarik
Kepala Otorita IKN Mundur, Puan: Jangan Sampai Investor Semakin Tidak Tertarik

Kepala Otorita IKN Mundur, Puan: Jangan Sampai Investor Semakin Tidak Tertarik

Baca Selengkapnya
Bambang Susantono Mundur, Hasto PDIP: Beban Kerja Besar Akibat Perencanaan IKN Tidak Matang
Bambang Susantono Mundur, Hasto PDIP: Beban Kerja Besar Akibat Perencanaan IKN Tidak Matang

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti mundurnya mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono.

Baca Selengkapnya