Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekuatan dan Kelemahan Bisnis Pinjaman Online

Kekuatan dan Kelemahan Bisnis Pinjaman Online Agar Cepat Cair, Yuk Simak Cara Mengajukan Pinjaman Online ala Duwitmu. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani, mengatakan industri fintech pinjaman online atau peer to peer lending (P2L) harus berkolaborasi dengan perbankan. Salah satunya sebagai sumber pendanaan.

Saat ini, diakui, banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbantu berkat keberadaan pinjaman online.

"Harus diakui bahwa fintech ini sangat berarti bagi ekonomi Indonesia, karena financial inclusion tanpa adanya fintech tidak mungkin terjadi, justru dengan adanya fintech itulah UMKM banyak tersentuh dalam sisi pinjaman khususnya Peer to Peer Lending," kata Aviliani dalam webinar Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021, Selasa (15/12).

Orang lain juga bertanya?

Meski bisa mengandalkan investor, namun besaran dana investasi diyakini tidak akan mampu menyamai tingkat permintaan pinjaman. "Oleh karena itu fintech ke depan harus bekerjasama dengan perbankan karena sumber dana itu berasal dari perbankan," imbuhnya.

Dalam perkembangannya, fintech pinjaman online juga butuh campur tangan pemerintah. Khususnya dalam aspek data nasabah.

Sejauh ini industri ini hanya mendapatkan data nasabah mayoritas dari sosial media dan media lain yang sebenarnya belum tentu valid. Maka pemerintah harus membantu data terkait melalui Dukcapil.

"Kenapa? Karena tanpa credit scoring yang namanya fintech atau P2L bisa NPL nya meningkat karena data yang diperoleh itu tidak 100 persen valid, apalagi kita tahu akun-akun media sosial banyak yang palsu, ini membuat fintech yang ingin membantu pemerintah dalam financial inclusion akhirnya justru menjadi korban," terangnya.

Ciri-Ciri Pinjaman Online yang Aman untuk Dipilih

Ramai pinjaman online, ternyata hal ini turut menyita perhatian masyarakat. Terlebih tak sedikit, iming-iming nominal yang menggiurkan dengan proses pengajuan hingga pelunasan yang gampang. Hanya praktik pinjaman online ternyata turut disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Alih-alih memberikan kemudahan bagi peminjam, oknum tersebut justru memeras orang dengan kedok pinjaman online.

Demi memastikan apakah pinjaman online yang hendak dipilih aman atau tidak, perhatikan beberapa ciri-cirinya berikut ini.

Bunganya Tidak MencekikSebagian orang kurang teliti melihat bunga dari pinjaman online yang ditawarkan, sehingga daripada mendapatkan kemudahan lewat pinjaman, justru utang yang melilit akibat bunga yang mencekik. Maka dari itu, pastikan lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman online, mengenakan bunga yang wajar dan tak jauh kisarannya dengan bunga pinjaman di bank. Umumnya bunga pinjaman di bank dari 0,7-2 persen per bulan. Apabila ada lembaga pinjaman online dengan bunga di atas satu persen, sebaiknya dihindari.

Terdaftar di OJKSebelum mengajukan pinjaman online, pastikan lembaga yang dipilih terdaftar sekaligus berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Caranya dengan mengecek langsung di situs resmi OJK. Secara berkala OJK akan mengumumkan fintech legal dan illegal, jadi jangan buru-buru percaya dengan pengakuan sepihak lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman dana online.

Keaslian Alamat dan Situsnya JelasSekalipun lembaga keuangan menawarkan pinjaman online, harusnya tetap memiliki alamat kantor yang jelas. Selain itu, juga tertera nomor telepon hingga sumber, baik berupa situs dan media social yang kredibel. Begitu pula dengan email, jika lembaga resmi harusnya tidak menggunakan layanan email gratis. Jika kriteria tersebut sulit ditemukan maupun dipastikan kevalidannya, sebaiknya jauhi lantaran besar kemungkinan lembaga tersebut ilegal atau abal-abal.

Semua Mekanismenya TransparanApabila lembaga keuangan yang memberikan pinjaman online legal, maka mereka tak akan ragu menjelaskan semua mekanismenya secara jelas. Hal ini mencakup mekanisme peminjaman, batas pelunasan, suku bunga, hingga simulasi cicilan, sehingga benar-benar memberikan pemahaman yang jelas bagi nasabah atau peminjam.

Tak Mudah Meloloskan PinjamanJika pengajuan kredit terkesan mudah diterima, maka calon nasabah harusnya perlu menaruh curiga. Sebab, lembaga keuangan yang tepat, justru tak akan mudah memberikan dana pinjaman sembarangan. Bahkan, penyedia pinjaman online terbaik justru akan memeriksa kelayakan calin debitur dalam menerima dana pinjaman, melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Dengan begitu, tak ada pihak yang sampai dirugikan.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tren Pinjol Meningkat, Kredit Bank Masih Jadi Pilihan Masyarakat
Tren Pinjol Meningkat, Kredit Bank Masih Jadi Pilihan Masyarakat

OJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol

Adanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.

Baca Selengkapnya
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id

Dengan kerja sama ini, mitra UMKM bisa memanfaatkan platform P2P lending Danai.id yang dikelola oleh PT Adiwisista Finansial Teknologi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank
Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank

OJK mencatat, pembiayaan dari fintech lending terus meningkat. Tren ini seiring kemudahan akses pinjaman oleh layanan Fintech atau pinjaman online.

Baca Selengkapnya
OJK Beberkan Data, Banyak Masyarakat Butuh Pinjol
OJK Beberkan Data, Banyak Masyarakat Butuh Pinjol

Tercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, OJK: Penyaluran Kredit Multifinance dan Fintech Masih Positif
Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, OJK: Penyaluran Kredit Multifinance dan Fintech Masih Positif

Meskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sinyal Suku Bunga Pinjol Bakal Turun
OJK Beri Sinyal Suku Bunga Pinjol Bakal Turun

Ini sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.

Baca Selengkapnya
AI Mulai Dipakai untuk Integrasikan Proses Penagihan secara Digital
AI Mulai Dipakai untuk Integrasikan Proses Penagihan secara Digital

Dibutuhkan sistem yang terintegrasi dalam proses penagihan demi efisiensi.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi

Kesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.

Baca Selengkapnya
AFPI: Banyak Karyawan Pinjam Uang ke Pinjol untuk Gaya Hidup
AFPI: Banyak Karyawan Pinjam Uang ke Pinjol untuk Gaya Hidup

Mereka tumbuh gara-gara perilaku masyarakat yang meminjam untuk kebutuhan konsumtif.

Baca Selengkapnya
Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028: Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif
Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028: Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif

Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending.

Baca Selengkapnya
OJK Susun Aturan untuk Pinjol, Ini Bocorannya
OJK Susun Aturan untuk Pinjol, Ini Bocorannya

Sederet aturan yang akan dibuat untuk pinjaman online (pinjol) oleh OJK.

Baca Selengkapnya