Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekurangan bahan baku garam, industri biskuit & makanan ringan berhenti beroperasi

Kekurangan bahan baku garam, industri biskuit & makanan ringan berhenti beroperasi garam. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Menipisnya persediaan garam dalam beberapa waktu terakhir membuat industri harus memutar otak agar bisa tetap beroperasi dan berproduksi. Namun demikian, ada juga industri yang terpaksa berhenti sementara karena sudah kehabisan garam sebagai bahan baku produksinya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengatakan, pada pekan lalu sejumlah industri sudah berhenti beroperasi. Hal ini karena tidak lagi memiliki stok garam.

‎"Yang jelas sektornya saja saya bisa sampaikan, sektor biskuit dan snack yang sudah berhenti minggu lalu," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Selain itu, lanjut dia, ada juga perusahaan hampir menghentikan produksinya. Agar kegiatan produksi bisa terus berjalan, industri tersebut terpaksa meminjam garam dari industri atau unit industri yang memiliki stok berlebih.

"Yang hampir berhenti bumbu masak dan mi instan itu yang sudah kritis sampai berhenti. Dengan keputusan ini mereka melakukan saling pinjam stok sementara. Karena beberapa grup ada pabrik di beberapa kota. Terpaksa pinjam stok," kata dia.

Menurut Adhi, langkah sejumlah industri untuk meminjam garam ini juga guna agar pekerjanya bisa terus bekerja. Dengan demikian, tidak ada pekerja yang terpaksa dirumahkan akibat operasional pabrik terhenti.

"Mau tidak mau antar unit, ini saling suplai agar tidak dirumahkan. Kalau dirumahkan yang pusing manajer lokal. Dengan ketidakpastian ini mereka akhirnya saling pinjam, sambil nunggu kapalnya kapan masuk," ungkap dia.

Namun dia bersyukur pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dengan demikian, industri bisa kembali menjalankan beroperasi secara normal.

"Tapi sudah ada kepastian suplai. Tadinya enggak ada kepastian suplai, karena dari industri pengolah garam mereka bilang enggak bisa suplai sama sekali," tandas dia.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT

BPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok
Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok

Belum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Indonesia Tidak Lagi Impor Jagung, Beras, Garam, hingga Gula
Tahun Depan, Indonesia Tidak Lagi Impor Jagung, Beras, Garam, hingga Gula

Langkah ini setelah mempertimbangkan produksi dalam negeti masih mencukupi terhadap kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Stok Beras Kosong di Alfamart dan Indomaret
Ternyata, Ini Penyebab Stok Beras Kosong di Alfamart dan Indomaret

Bulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.

Baca Selengkapnya
Banjir Produk Impor, Tujuh Perusahaan Keramik Ini Bangkrut
Banjir Produk Impor, Tujuh Perusahaan Keramik Ini Bangkrut

dampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.

Baca Selengkapnya
Keputusan PHK Buruh Sritex Diputuskan dalam 3 Pekan
Keputusan PHK Buruh Sritex Diputuskan dalam 3 Pekan

Pihak Sritex berharap Bea Cukai dan kurator bergerak cepat terkait izin bahan baku agar pabrik bisa kembali produksi.

Baca Selengkapnya
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu

Kondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani

Teknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.

Baca Selengkapnya