Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluar Jebakan Kelas Menengah, Indonesia Harus Adaptasi Teknologi Negara Maju

Keluar Jebakan Kelas Menengah, Indonesia Harus Adaptasi Teknologi Negara Maju pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI), Naoyuki Yoshino menyarankan Indonesia untuk mengadaptasi teknologi yang dibawa negara maju ke dalam negeri. Dengan demikian, pendapatan per kapita Indonesia bisa tumbuh dan keluar dari jebakan negara berpenghasilan kelas menengah atau middle income trap.

Yoshino coba membandingkannya dengan Thailand yang telah berkembang dengan baik secara teknologi. Seperti dalam industri manufaktur otomotif, di mana Negeri Siam banyak mengadopsi teknologi yang dibawa oleh Jepang.

Jepang disebutnya mau membangun pabrik di Thailand karena pemerintah setempat mempermudahnya dengan ongkos pekerja dan produksi yang rendah.

"Kedua negara (Thailand dan Jepang) punya competitive advantage dengan acuan cheap labor. Jika negara lain (Vietnam) secara ongkos pekerja dan produksi lebih murah, perusahaan-perusahaan Jepang akan cenderung pindah ke Vietnam," terangnya pada acara The 9th AIFED di Nusa Dua, Bali, Kamis (5/12).

Dia berandai-andai, jika Jepang hengkang dari Thailand ke Vietnam, maka Negeri Gajah Putih akan terjebak dalam middle income trap.

"Oleh karenanya, untuk menghindari ini, Thailand harus membuat teknologinya sendiri, untuk kemudian bisa berkembang dan lepas dari ketergantungan terhadap Jepang," bebernya.

Jaga Iklim Investasi

Saat ini, Indonesia dikatakannya juga bergantung pada teknologi dari negara maju dalam sektor industri dalam negeri. Dia juga mengingatkan Pemerintah RI agar bisa menjaga iklim investasi yang disenangi pihak investor.

"Seperti yang dibilang sebelumnya, pihak investor akan bertahan jika iklim investasi di negara tersebut bersahabat kepada negara investor," imbuh dia.

Di sisi lain, Indonesia juga harus bisa mengembangkan teknologi yang dibawa negara lain untuk dapat keluar dari jebakan kelas menengah.

"Kalau Indonesia tidak bisa membuat teknologinya sendiri, negara ini pada akhirnya akan terjebak dalam middle income trap," tegas Yoshino.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KTT ASEAN 2023: Perang Otomotif Indonesia versus Thailand, Begini Data-datanya
KTT ASEAN 2023: Perang Otomotif Indonesia versus Thailand, Begini Data-datanya

Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045

Dulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya
Industri Otomotif Indonesia Mulai Pakai AI, Mobil Jepang hingga Korea
Industri Otomotif Indonesia Mulai Pakai AI, Mobil Jepang hingga Korea

Bak kendaraan masa depan, mobil-mobil sekarang sudah mulai menggunakan AI

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang

Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.

Baca Selengkapnya
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil

Rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya
Peran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Peran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia

Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Mengapa Indonesia Menggunakan Setir Kanan dan Lajur Kiri? Simak Alasannya di Sini
Mengapa Indonesia Menggunakan Setir Kanan dan Lajur Kiri? Simak Alasannya di Sini

Mengapa Indonesia memilih setir kanan dengan lajur kiri? Temukan alasan historisnya dan dampaknya hingga kini.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang

Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Baca Selengkapnya