Kemacetan kota sudah parah, Menteri Bambang dorong Kemenhub perbanyak angkutan kereta
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan saat ini lebih dari 52 persen warga Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Oleh sebab itu, kebutuhan transportasi di perkotaan harus ditingkatkan.
"52 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Jadi, kebutuhan atas transportasinya sudah beda dengan ketika urbanisasi masih 40 persen," kata Menteri Bambang dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2019 Kementerian Perhubungan di Ruang Mataram Gedung Karya Kemenhub, Jakarta, Kamis (1/2).
Menteri Bambang menegaskan, hal tersebut menjadi salah satu pemicu kemacetan yang kerap terjadi di kota-kota besar. Maka dari itu, moda transportasi massal sudah sangat dibutuhkan.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
"Saya boleh katakan secara tegas kita bukannya kekurangan tapi kita sudah sangat ketinggalan di dalam mass rapid transit (transportasi massal) ini sehingga akhirnya terjadilah kemacetan," ujarnya.
Menteri Bambang mengatakan kondisi tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dengan membangun jalan baru. Oleh sebab itu, dia meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk memaksimalkan transportasi massal berbasis rel.
"Penyelesaiannya harus komprehensif karena itulah saya ingin mendorong untuk fokus transportasi perkotaan berbasis rel tidak berbasis jalan raya. Okelah kita mulai dengan MRT dan LRT tapi jangan keterusan, harus ada tahapan berikutnya."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaKonsep ini, bagi mantan sekretaris kabinet itu penting untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca Selengkapnya