Kembali Terbang, Merpati Airlines Siapkan Lebih Dari 10 Pesawat
Merdeka.com - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airline (Persero) Asep Eka Nugraha optimis maskapai penerbangan BUMN ini mampu terbang lagi di 2019. Saat ini Merpati bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) tengah menyiapkan persyaratan awal untuk bisa menjadi syarat investor mengucurkan dananya.
Persyaratan awal tersebut mulai dari keputusan RUPS, perpajakan dari Kementerian Keuangan dan persetujuan dari DPR RI. "Kalau kami optimis bagaimana caranya bisa bangkit di 2019. Dan kita harapkan persyaratan pendahuluan itu bisa segera kita dapatkan," kata Asep di Kementerian BUMN, Kamis (3/1).
Dalam rencana bisnisnya, Asep mengaku menyiapkan beberapa perencanaan. Hal ini mulai dari tetap menjadikan Indonesia Timur sebagai basis rute awap mereka, hingga jumlah pesawat yang disiapkan lebih dari 10 unit.
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Siapa yang memimpin pelepasan merpati? Dalam prosesi tradisi ini, pengantin pria dan wanita bersama-sama memegang burung merpati dan melepasnya setelah didoakan oleh pak Lebe atau tokoh yang memandu pernikahan.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan pembajakan pesawat Merpati terjadi? Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
"Rencana bisnis kami lebih dari 10 pesawat, tapi kita akan penuhi dulu persyaratan dari Kemenhub itu yang minimal harus punya 10 pesawat," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya juga masih koordinasi dengan Kemenhub mengenai kepemilikan pesawat ini. Mengingat sebelum perusahaan ini tutup, Merpati memiliki 25 pesawat dengan berbagai tipe.
Hanya saja Asep mengaku lebih memilih untuk membeli dan mengoperasikan pesawat baru daripada harus menghidupkan kembali pesawat-pesawat lamanya.
Sebelumnya, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap kembali mengudara pada 2019 mendatang. Ini setelah Merpati Airlines mendapatkan komitmen suntikan modal dari Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun.
Dengan modal ini, Merpati Airlines akan menggunakannya untuk kembali mengurus izin operasinya yang sempat dibekukan oleh Kementerian Perhubungan beberapa tahun lalu.
Presiden Direktur Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha mengatakan, jika beroperasi nanti Merpati Airlines tak akan menggunakan pesawat buatan Boeing dan Airbus.
"Perusahaan nantinya dalam mengoperasikan penerbangan tidak menggunakan pesawat Boeing atau Airbus tapi akan menggunakan pesawat produksi Rusia. Tapi pesawat yang kita gunakan adalah buatan Rusia dan bukan yang pernah kecelakaan di Gunung Salak," kata Asep di Jakarta, Senin (12/11).
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaPembubaran BUMN ini dilakukan hingga seluruh aset dan kewajiban kreditur selesai.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaTantangan penyediaan multi provider avtur sendiri disebabkan oleh banyaknya jumlah bandar udara di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.
Baca Selengkapnya70 persen kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia itu menggunakan transportasi udara.
Baca Selengkapnya