Kembangkan Bandara, AP 1 Dapat Kucuran Kredit Rp 2 Triliun dari BTN
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan pengembangan bandara dan fasilitasnya untuk memperlancar arus transportasi udara. Bentuk sinergi tersebut dituangkan dalam bentuk komitmen Bank BTN mengucurkan kredit korporasi.
"Sebagai bentuk sinergi BUMN dan komitmen Bank BTN untuk mendukung pembangunan infrastruktur kami memberikan komitmen pendanaan senilai Rp2 triliun," kata Direktur Utama BTN, Maryono di Jakarta, Selasa (18/12).
Dalam kerja sama tersebut, Bank BTN memberikan fasilitas pembiayaan (non revolving loan) kepada PT AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin. Pembiayaan sektor infrastruktur ini akan terus ditingkatkan dengan membuka kerja sama BUMN lain yang terkait oleh infrastruktur, transportasi dan pendukungnya seperti BUMN Karya untuk membangun, jalan, jembatan dan sebagainya.
-
Kenapa BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Bank Mantap? 'Kami sangat menyambut hangat kerjasama ini karena nanti mulai tahun 2030 kami akan mulai membayarkan manfaat pensiun berkala untuk seluruh peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk mulai memperluas kanal untuk memudahkan para peserta sehingga mereka dapat terlayani dengan baik. Kami juga menyadari bahwa untuk mewujudkannya diperlukan juga kolaborasi dengan pihak lain dan salah satunya dengan Bank Mantap yang kita lakukan pada hari ini,'terang Roswita.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa tujuan kerja sama BNI dan Bank Lampung? Kerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), dimana untuk seluruh transaksi dengan menggunakan KKI akan diproses melalui sistem pembayaran dalam negeri.
-
Kenapa BNI mengapresiasi kolaborasi dengan Bank Lampung? 'Kami mengapresiasi Bank Lampung atas kesempatan kolaborasinya. Ini sebagai langkah nyata BNI dalam mendukung GBBI dalam rangka percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri,' ujarnya.
-
Kenapa Bontang gandeng perbankan? Namun hal -hal tersebut tidak akan bisa meningkat dan berkembang tanpa adanya modal usaha.
-
Bagaimana BUMDes Karangtalun berkolaborasi dengan BRI? Pada tahun 2024, BUMDes Karangtalun melakukan kerja sama dengan BRI dengan mengadakan Pasar Ramadhan di taman kuliner tersebut. 'Kerja sama ini berlanjut ke Desa BRILian. Kemarin baru didaftarkan kalau Desa Karangtalun menjadi desa binaan BRI.
Menurut Maryono, latar belakang dari kredit ini karena sektor infrastruktur memberikan efek bergulir bagi industri lain, khusus bandara pengembangannya langsung bisa dirasakan masyarakat, dan membuat industri lain bergerak, yang istimewa pengembangan bandara juga bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh asing karena bandara merupakan fasilitas vital transportasi orang dan barang.
Maryono menambahkan melalui sinergi dengan AP-I, menjadi langkah strategis perseroan untuk mendukung pengembangan infrastruktur. "Selain rencana pemberian kredit korporasi (non revolving loan) senilai Rp 2 triliun, Bank BTN juga membuka peluang kerja sama lainnya dengan AP-I untuk mendukung ekonomi dalam negeri," ujarnya.
Adapun beberapa peluang kerja sama yang bakal dijajaki di antaranya penyediaan jasa layanan dana, pemanfaatan fasilitas kredit dan pembiayaan, serta jasa layanan perbankan lainnya.
Selain itu, beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan AP-I seperti Pengelolaan Dana Operasional Korporasi, Fasilitas Kredit/Pembiayaan Korporasi dalam bentuk Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Sindikasi.
Hingga akhir tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini menargetkan realisasi kredit korporasi mencapai Rp 4 triliun, kendati Bank BTN baru fokus mengejar pertumbuhan kredit tersebut sejak awal tahun ini.
Pada tahun 2019 perseroan menargetkan mematok peningkatan segmen kredit korporasi sebesar 50 persen dari realisasi kredit 2018 dengan menimbang rencana pemerintah yang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
Sementara itu Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menyebut bahwa pihaknya berencana untuk terus melakukan pengembangan bandara yang dikelola dalam rangka pengembangan transportasi udara di Indonesia.
Mengelola 13 bandara di Indonesia, AP I mengalokasikan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) guna mengembangkan usaha dan peningkatan fasilitas bandara baru yang akan dikelola. Dalam pemenuhan kebutuhan dana capex tersebut, Angkasa Pura I mencari pendanaan salah satunya dengan menggandeng anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni Bank BTN.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Gedung BTN yang lain, desain gedung baru BTN bertemakan 'Housing and Beyond'.
Baca SelengkapnyaBTN menargetkan dapat mencapai perolehan CASA Rp200 triliun atau menempati porsi 53 persen dari total simpanan di Bank BTN pada akhir 2023.
Baca SelengkapnyaBTN siap membidik potensi pangsa pasar pembiayaan rumah yang lebih besar lagi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHPT merupakan skema pengelolaan untuk mengoptimalisasi aset infrastruktur barang milik negara (BMN), dan/atau aset BUMN.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca Selengkapnya