Kembangkan EBT, Kementerian ESDM Kembali Selenggarakan Program Patriot Energi
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali menyelenggarakan program Patriot Energi untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam pengembangan EBT secara berkelanjutan dalam upaya memberikan akses listrik kepada masyarakat di daerah 3T Terdepan, Tertinggal, dan terluar.
"Kementerian ESDM berinisiasi melaksanakan kembali program Patriot energi dengan tujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pendampingan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan pembangkit EBT secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi EBT setempat untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat yang andal dan berkesinambungan khususnya di Daerah 3T Terdepan, Tertinggal, dan Terluar serta wilayah transmigrasi," kata Arifin, dalam launching Program Patriot Energi, Jumat (18/6).
Dia menjelaskan, nantinya generasi muda tersebut akan dilatih dan dididik untuk memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu kompetensi keteknisan, perjuangan, kerakyatan dan keikhlasan. Sehingga diharapkan mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan pada saat diterjunkan ke lapangan.
-
Bagaimana Pertamina melibatkan generasi muda di program SEB? Edukasi ini turut melibatkan 230 perwira dan 141 mahasiswa penerima beasiswa sobat bumi pada kegiatan edukasi dan aksi lingkungan.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
-
Kenapa Pertamina fokus mengembangkan EBT? Oki menekankan, Pertamina aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) contohnya bioenergi dan geotermal.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa Pertamina fokus pada program pemberdayaan masyarakat? Ketiga pilar program TJSL tersebut dimaksudkan untuk melibatkan warga, menjaga lingkungan dan memberdayakan ekonomi masyarakat, sehingga mereka mampu mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya,'ujar Fadjar.
-
Apa program Pertamina untuk masyarakat? Program ini merupakan salah satu apresiasi Pertamina kepada masyarakat, terutama pengguna loyal produk Pertamina, sehingga masyarakat bisa memiliki pengalaman mudik yang nyaman, aman dan menyenangkan dengan Pertamina.
Tak hanya itu saja, patriot energi ini juga dibekali kemampuan untuk mengedukasi masyarakat tentang EBT, dan mempersiapkan organisasi pengelola fasilitas pembangkit EBT yang akan atau sedang dibangun agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara berkelanjutan.
"Setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan selanjutnya generasi muda Patriot Energi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang membutuhkan baik Kementerian ESDM atau pihak lain misalnya PLN yang sedang melaksanakan program konversi PLTD pembangkit EBT dan badan usaha lainnya," ujarnya.
Agar program ini berjalan dengan sukses, dia mengajak semua pihak baik Kementerian/lembaga, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan swasta untuk bersama-sama mendorong pengembangan EBT dan perluasan akses energi kepada masyarakat. Menurutnya, hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan kemandirian energi yang berbasis energi hijau yang berkesinambungan.
"Upaya peningkatan pengembangan EBT dan perluasan akses kepada masyarakat tentu membutuhkan dukungan dan partisipasi dari kita semua termasuk generasi muda Indonesia agar target EBT dan penurunan gas rumah kaca, dan rasio elektrifikasi dapat tercapai secara maksimal," pungkasnya.
Libatkan 100 orang Generasi Muda
Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana mengatakan program Patriot Energi akan diikuti oleh 100 pemuda pemudi calon patriot energi. Nantinya setelah dibekali dan dilatih, mereka ditugaskan untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di desa-desa yang masih belum berlistrik atau desa berlistrik non PLN untuk mengedukasi masyarakat tentang EBT.
"Dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berpartisipasi dan terlibat langsung dalam pengembangannya. Adapun yang dimaksud dengan Patriot energi adalah generasi muda yang berjiwa sosial, aktif, cerdas, bersemangat, dan memiliki motivasi dan dilatih untuk mendorong penambangan EBT di daerah 4T," kata Dadan dalam Launching Program Patriot Energi, Jumat (18/6).
Di samping itu, ternyata program Patriot energi pernah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM khususnya di Dirjen EBTKE pada tahun 2015 dan tahun 2016 dengan mendayagunakan 200 orang generasi muda yang didiklatkan dan dilatih oleh Kementerian ESDM untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat di bidang pemanfaatan EBT.
"Namun karena suatu hal program itu belum berlanjut sampai sekarang, yang menjadi latar belakang pertimbangan kami untuk melaksanakan kembali program patriot energi adalah pertama masih adanya rumah tangga yang belum berlistrik dan atau sudah belistrik namun menyala kurang dari 12 jam," ujarnya.
Selain itu, juga masih ada 433 desa yang gelap gulita dan 5.231 desa yang berlirik Swadaya bukan dari PLN dengan kualitas yang kurang memadai, serta terdapat 5.200 unit Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang masih dioperasikan oleh PLN yang direncanakan akan dikonversi pembangkit EBT.
Latar belakang lainnya yakni program lampu tenaga surya hemat energi yang dilaksanakan 2016 sampai 2018 telah habis masa pakainya. Kemudian, beberapa proyek infrastruktur EBT yang dibangun oleh APBN belum semuanya diserahterimakan kepada Pemda dan ada berapa yang rusak.
"Sehingga perlu direvitalisasi dan juga ada rencana kegiatan-kegiatan percepatan dari penyediaan listrik ke masyarakat di tahun 2021. Ini memerlukan pendampingan kepada masyarakat untuk menjelaskan cara pemakaian termasuk pengelolaannya. Penyelesaian kondisi tersebut akan sangat terbantu apabila program Patriot energi dapat dilaksanakan kembali," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesempatan berkarier di Kementerian ESDM kini terbuka lebar. Temukan informasi mengenai syarat dan proses pendaftarannya di sini!
Baca SelengkapnyaSMA Negeri 14 Palembang merupakan salah satu sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional dari KLHK.
Baca SelengkapnyaPertamina menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Sekolah Energi Berdikari.
Baca SelengkapnyaSekolah Adiwiyata SMA N 14 Semarang menjadi salah satu dari sepuluh pelopor Sekolah Energi Berdikari Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina terus menunjukkan aksi nyata mempersiapkan generasi muda peduli lingkungan.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari mendorong penggunaan energi terbarukan di 85 desa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaProgram konversi motor listrik gratis akan bekerjasama dengan murid SMK otomotif.
Baca SelengkapnyaPeminat program motor ramah lingkungan tersebut masih tergolong rendah.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca Selengkapnya