Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemelut Data Penduduk Miskin di Daerah

Kemelut Data Penduduk Miskin di Daerah Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. ©2020 Merdeka.com/Sulaeman

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengakui, sistem ketahanan perlindungan sosial di Tanah Air masih berantakan. Hal itu tercermin dari data penduduk miskin yang disampaikan sejumlah daerah-daerah tidak pernah terbuka secara transparan.

Dia mengatakan, banyak daerah-daerah yang ketika ditanya jumlah penduduk miskinnya justru memanipulasi data. Artinya, mereka tidak ingin terlihat daerahnya menjadi salah satu penduduk miskin terbesar. Alhasil, data-data itu kemudian dimainkan.

"Lagi-lagi soal data soal sistem perlindungan sosial banyak daerah ditanya jumlah orang miskinnya karena ingin daerahnya dicatat telah sukses menurunkan jumlah orang miskin maka jumlah itu pun dikurangi," kata Suharso di Jakarta, Selasa (12/4).

Orang lain juga bertanya?

Namun ketika terjadi suatu bencana, atau pandemi global seperti Covid-19 ini justru banyak daerah-daerah yang mengklaim penduduk miskin di daerahnya bertambah. Itu terjadi agar bantuan disalurkan ke daerahnya bisa lebih banyak.

"Ketika ada pembagian bantuan sosial daerah-daerah pun mengatakan jumlah orang miskin yang bertambah. Itu bukan pada masa sekarang, sebelum pandemi pun hal itu terjadi," kata dia.

Terus Berulang

Suharso mengatakan kondisi itu terus dilakukan secara berulang-ulang. Seringkali data-data itu dimainkan kan dikembalikan agar mendapatkan perhatian yang kedua, ketiga dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, sudah saatnya ini menjadi tanggung jawab bersama-sama antara pemerintah pusat dan daerah mengatasi persoalan penduduk miskin.

"Kita harus secara bersama-sama membasmi kemiskinan seluruh ekstrem itu harus mendekati 0 pada tahun 2024 tetapi terjadi sekarang terjadi kenaikan secara merambat ini harus kita tekan dan bahkan sampai dengan nol," katanya.

Untuk sistem perlindungan sosial ke depan, pemerintah akan menjalankan beberapa program-program yang dirancang. Apabila terjadi situasi yang luar biasa seperti pandemi Covid-19 ini setidaknya punya pilihan yang lain bagaimana cara cara mengakomodasi di dalam belanja-belanja pemerintah.

"Jadi kita tidak seperti yang terkejut begitu sehingga mengganggu jalannya pemerintahan," tandas dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa

Pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mensos Gus Ipul Sebut 11,42 Persen Penyandang Disabilitas Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mensos Gus Ipul Sebut 11,42 Persen Penyandang Disabilitas Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Tidak hanya itu, lanjut Saifullah, sebanyak 24 persen penyandang disabilitas belum memiliki asuransi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Mensos Akui Banyak Bansos Tak Tepat Sasaran, Dorong Penggunaan Data Tunggal untuk Penyaluran
Mensos Akui Banyak Bansos Tak Tepat Sasaran, Dorong Penggunaan Data Tunggal untuk Penyaluran

Menteri Sosial menyebutkan selama ini kementerian terkait dan instansi atau lembaga bergerak dalam pendampingan keluarga miskin menggunakan data berbeda.

Baca Selengkapnya
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan

Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral

Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sengit Mensos Risma dengan DPR soal Data Kemiskinan Tak Valid
VIDEO: Sengit Mensos Risma dengan DPR soal Data Kemiskinan Tak Valid "Saya Bisa Buktikan!"

Salah satu anggota DPR menanyakan ketidaksesuaian data kemiskinan milik Kemensos

Baca Selengkapnya
5 Daerah dengan Penduduk Miskin Terbanyak di Jatim, Begini Kondisinya
5 Daerah dengan Penduduk Miskin Terbanyak di Jatim, Begini Kondisinya

Lihat lebih dekat kondisi penduduk miskin terbanyak di Jatim

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Menko Mahfud Ungkap Strategi Pemerintah Atasi Tragedi Kelaparan di Papua
VIDEO: Menko Mahfud Ungkap Strategi Pemerintah Atasi Tragedi Kelaparan di Papua

Menko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Temukan 1,1 Juta Orang Tak Layak Terima Bansos
Pemprov DKI Temukan 1,1 Juta Orang Tak Layak Terima Bansos

Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menemukan, sebanyak 1.143.639 orang tak layak menerima bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Bansos Kemensos 2024: Daftar Bantuan, Kriteria, dan Besaran yang Harus Anda Ketahui
Bansos Kemensos 2024: Daftar Bantuan, Kriteria, dan Besaran yang Harus Anda Ketahui

Daftar lengkap Bansos Kemensos Desember 2024, cara mengecek status penerima, dan kriteria kelayakan penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Bansos Bukan Bantuan Seseorang tapi Kewajiban Negara
Mahfud: Bansos Bukan Bantuan Seseorang tapi Kewajiban Negara

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah bantuan dari pemerintah, melainkan bantuan dari negara.

Baca Selengkapnya