Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendag beberkan komoditas ekspor potensial saat AS-China perang dagang

Kemendag beberkan komoditas ekspor potensial saat AS-China perang dagang Bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China bisa membawa dampak positif bagi Indonesia. Asalkan, Indonesia bisa memanfaatkan perang dagang ini untuk menggenjot ekspor produk ke dua negara tersebut.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Karyanto Suprih, mengatakan bagi Indonesia China dan AS merupakan negara tujuan ekspor nomor 1 dan 2. Namun bagi China, Indonesia merupakan eksportir terbesar ke-16 dengan nilai USD 28,5 miliar. Sedangkan bagi AS, Indonesia menempati urutan ke-19 sebagai negara eksportir terbesar dengan nilai USD 1,12 miliar.

"Kita harus siap mengambil peluang meningkatkan penetrasi ekspor di kedua negara tersebut," ujar dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (18/9).

Orang lain juga bertanya?

Menurut dia, komoditas Indonesia yang berpotensi untuk terus digenjot ekspornya ke AS dan China antara lain produk perikanan, minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya serta buah-buahan. "Untuk palm oil, dengan terhambatnya ekspor dari AS ke China, Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor biodiesel ke China. Produk tekstil juga berpeluang terutama ke AS. Suda saatnya secara optimal memanfaatkan kesepaktan dagang ASEAN-US dan China. Tapi produk kita harus siap dengan standar dan mutu yang diminta kedua negara," kata dia.

Namun selain memanfaatkan peluang ekspor, lanjut Karyanto, Indonesia juga tetap harus mewaspadi serbuan produk-produk AS dan China. Sebab, dengan perang dagang ini, secara otomatis AS dan China akan mencari pasar baru ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.

"Indonesia juga harus waspada potensi turunnya permintaan produk dan turunnya harga produk misal karet yang banyak diekspor ke China dan AS. Untuk itu perlu ditingkatkan ke produk lainnya. Kita harus bergerak cepat untuk produk tertentu yang mengalami penurunan, dan harus aktif meningkatkan ke pasar negara lain. Indonesia juga bisa menjadi target pasar dari membanjirnya produk AS dan China yang terhambat diperdagangkan di kedua negara ini karena adanya peningkatan tarif. Untuk itu kita harus meningkatkan kecintaan produk dalam negeri," tandas dia.

Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Tembus Rp73 Triliun
Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Tembus Rp73 Triliun

Angka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bertemu Dubes China, Bahas Kerja Sama Pengelolaan Nikel
Airlangga Bertemu Dubes China, Bahas Kerja Sama Pengelolaan Nikel

Airlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.

Baca Selengkapnya
KKP Catatkan Potensi Transaksi USD15,6 Juta di World Seafood Shanghai
KKP Catatkan Potensi Transaksi USD15,6 Juta di World Seafood Shanghai

Dalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh

Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.

Baca Selengkapnya
Perusahaan China Siap Serbu Pasar Indonesia
Perusahaan China Siap Serbu Pasar Indonesia

Ada kekhawatiran bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi serbuan investasi.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Perikanan Indonesia Rp44 Triliun di Semester I-2024, Masih Jauh dari Target
Ekspor Produk Perikanan Indonesia Rp44 Triliun di Semester I-2024, Masih Jauh dari Target

Budi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023

Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya
Ini 7 Poin Kerjasama yang Diteken Prabowo dengan China: Potensi Dapat Investasi USD 10 Miliar
Ini 7 Poin Kerjasama yang Diteken Prabowo dengan China: Potensi Dapat Investasi USD 10 Miliar

"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar

Surplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya