Kemendag geram besi baja tak ber-SNI ternyata buatan pabrik China
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma baru saja menemukan 50 ribu batang besi baja tak ber-SNI di Toko Bangunan Srijaya Steel kawasan Pamulang, Tangerang.
Menurutnya, toko besi baja tersebut sudah beroperasi 6 tahun dan baru terdeteksi sekarang ini. Batang besi tersebut merupakan produk dalam negeri yang dibuat oleh China.
"Produknya dalam negeri, tapi diproduksi pabrik China yang ada di Indonesia. Ini yang bikin rusak pabrik-pabrik itu kan yang buatan dari China, mereka quality controlnya kurang. Itu yang bahaya," kata dia saat sidak.
-
Apa yang diproduksi Pabrik Kesono? Saat itu, pabrik tenun ini memproduksi sarung, handuk, kain perempuan, hingga pesanan seragam dari KNIL (tentara kerajaan Hindia Belanda).
-
Apa yang diproduksi di pabrik tiang pancang Demak? Dalam sehari, pabrik tiang pancang di Demak ini mampu memproduksi sekitar 300 tiang pancang dengan panjang masing-masing 12 meter.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Kenapa Revolusi Industri menyebabkan kerusakan lingkungan? Semenjak 1760 ketika Revolusi Industri meletus dan polusi menyebar, manusia adalah penyebab utama dari kerusakan lingkungan yang ada di planet ini.
-
Apa yang diproduksi di pabrik Xpeng? Fasilitas ini direncanakan untuk memproduksi mobil terbang dengan kapasitas tahunan mencapai 10 ribu unit pada tahun 2026.
Meski demikian, dia menolak disebut lalai dalam pengawasan barang tidak ber-SNI.
"Ini kan namanya kita selalu mengadakan pengawasan, semuanya kan harus kita awasi. Tangerang seluas ini kan kita awasi juga," ujar Syahrul.
Selain itu, batang besi senilai Rp 2 miliar ini akan diawasi peredarannya di kawasan Tangerang.
"Akan kita awasi terus dan kita koordinasi ke instansi terkait ke Polisi dan Kementerian Perindustrian yang punya kewenangan di bidang perindustrian," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTemuannya, besi baja siku tersebut tidak sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Baca SelengkapnyaDampak masuknya barang murah China membuat industri di sejumlah negara terancam kolaps.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mampu memproduksi rel baja tahan karat yang sangat kuat karena meminimalkan kandungan karbon di dalamnya dengan panjang hingga 100 meter.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mampu memproduksi rel baja tahan karat yang sangat kuat karena meminimalkan kandungan karbon di dalamnya dengan panjang hingga 100 meter.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran tersebut, 51 orang dikabarkan menjadi korban.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaPengetatan impor juga dilakukan berbagai negara demi melindungi industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndustri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.
Baca SelengkapnyaVideo terbakarnya pabrik itu beredar di media sosial. Terlihat ada pekerja yang dievakuasi keluar dari pabrik dalam kondisi luka bakar.
Baca Selengkapnya