Kemendag-Kemenkumham kerja sama tingkatkan kualitas produk warga binaan
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengembangkan produk hasil karya warga binaan agar memenuhi kriteria ekspor.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda mengatakan, bentuk kerja sama ini dimaksudkan untuk menyinergikan program kedua kementerian dalam mengembangkan produk warga binaan agar menjadi barang yang berorientasi ekspor.
"Kami harap hasil kerjasama dapat meningkatkan kualitas desain produk warga binaan sehingga lebih eye catching dan makin bisa diterima di pasar global. Selain itu, kerjasama ini juga membekali warga binaan dengan keterampilan dan kreativitas dalam menghasilkan suatu karya produktif yang bernilai tinggi," kata Arlinda di Graha Bhakti Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Jakarta, Kamis (9/8).
-
Bagaimana Kemenkumham mendukung produk dalam negeri? “Dalam kegiatan ini kami menyediakan layanan host berupa Layanan Paspor Merdeka, Pameran “Kemudian coaching clinic bidang Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Hak Asasi Manusia (HAM),“ imbuhnya lagi.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
Dia menambahkan, perjanjian ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman kedua kementerian yang ditandatangani Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada 3 April 2018.
Adapun ruang lingkup kerja sama ini mencakup peningkatan kemampuan sumber daya manusia, pengembangan desain produk dan kemasan, pemberian dukungan kegiatan promosi, pemasaran, serta informasi peluang pasar ekspor yang ditargetkan untuk petugas pemasyarakatan dan warga binaan.
"Kemendag dan Kemenkumham memiliki komitmen untuk mendorong daya saing dan meningkatkan nilai tambah produk dengan kualitas ekspor, salah satunya produk hasil warga binaan pemasyarakatan," imbuhnya.
Sebagai salah satu aspek dalam kerja sama ini, pengembangan desain dan kemasan memiliki nilai yang sangat penting bagi peningkatan daya saing produk di pasar internasional. Contohnya, produk warga binaan telah dipromosikan dalam pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 pada 2017 lalu.
Hasilnya, produk-produk itu mendapat apresiasi dan perhatian dari calon pembeli mancanegara. "Pada kegiatan TEI ke-33 (24-28 Oktober 2018) nanti, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (Kemendag) juga akan ikut memfasilitasi pameran produk untuk warga binaan," ujar Arlinda.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prioritas penggunaan produk dalam negeri terus ditingkatkan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional
Baca SelengkapnyaTemu Bisnis ini untuk mendorong Kementerian/Lembaga Negara menggunakan Produk Dalam Negeri dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaAda beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha UKM wajib aktif dalam suatu komunitas guna memperlancar ekspor.
Baca SelengkapnyaInovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaTemu Bisnis Tahap VI merupakan sinergisitas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Kementerian Keuangan.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaMoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama
Baca SelengkapnyaFasilitasi kemitraan bertujuan untuk memperkuat peran strategis IKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial.
Baca SelengkapnyaTak hanya nikel, pemerintah juga mendorong hilirisasi UMKM.
Baca Selengkapnya